Claim Missing Document
Check
Articles

Found 38 Documents
Search

Formulasi dan Evaluasi Lotion Ekstrak Alpukat (Persea Americana) sebagai Pelembab Kulit Iskandar, Benni; Sidabutar, Santa Eni BR; Leny, Leny
Journal of Islamic Pharmacy Vol 6, No 1 (2021): J. Islamic Pharm.
Publisher : Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18860/jip.v6i1.11822

Abstract

Avocado (Persea americana) contains a lot of vitamin A, vitamin B, vitamin C and vitamin E which is good to be used in skin care. One of the cosmetics for skincare is lotion, which is a liquid emulsion consisting of oil phase and water phase stabilized by emulgator. Lotion is used to protect and maintain skin moisture level. The purpose of this research was to formulate and evaluate the lotion in order to assure the physical characteristic and stability were accepted according to the Handbook of Pharmaceutical Excipients and Indonesia Pharmacopeia requirements.Formulation were made by using these following ingredients: glyceryl monostearate, cera alba, tween 80, glycerin, liquid paraffin, benzyl alcohol, perfume, aquadest. The study used 2 variation of concentration, which is  0.5% and 1% avocado extract as active substance, besides there is variations in glyceryl monostearate (5.5% and 5.7%), cera alba (2.7% and 2.9%), tween 80 (3.5% and 3.7%), glycerin (10% and 12%), liquid paraffin (10% and 12%), and benzyl alcohol (0.15% and 0.17%) in formulations I and II. Lotion was then tested for its physical properties, which include organoleptic test, homogeneity test, pH test, and spreadability test, lastly hedonic and irritation test were also being examined.Based on the results of physical properties test, both lotion formulations showed a viscous texture, beige and dark beige color with a distinctive odor, homogeneous, not irritating, have a pH value in the range of 4.55-5.31 with 4.9-5.15 cm spread. In the hedonic test on 10 panelists, lotion I formulation gave the most satisfaction score and comforty from respondents. Respondent's satisfaction on the appearance comprise the texture, color, and odor. Besides, viscosity and spreadability were also marked as how comfort the lotion is when it was applied to the respondent’s skin.Keywords :  Avocado, Extract, Lotion, Cosmetic, Moisturizer
FORMULASI DAN UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI GEL EKSTRAK KERING RIMPANG KUNYIT (Curcuma domestica Val.) TERHADAP Propionibacterium acnes Nofriyanti -; Serlin Partika Sari; Benni Iskandar; Ferdy Firmansyah; Ihsan Ikhtiaruddin; Emma Susanti
Majalah Farmasi dan Farmakologi Vol. 25 No. 3 (2021): MFF
Publisher : Faculty of Pharmacy, Hasanuddin University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/mff.v25i3.13911

Abstract

Propionibacterium acnes adalah bakteri utama penyebab timbulnya jerawat. Salah satu bahan alam yang dapat dimanfaatkan sebagai antibakteri adalah ekstrak kering rimpang kunyit (Curcuma domestica Val.) karena memiliki kandungan senyawa kurkumin dan minyak atsiri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi formulasi gel ekstrak kering rimpang kunyit terhadap stabilitas fisik dan aktivitas antibakterinya pada Propionibacterium acnes ATCC 11827 dengan metode sumuran. Ekstrak kering rimpang kunyit diformulasi dalam bentuk gel dengan dua konsentrasi yaitu F1 (35%) dan F2 (45%). Gel adalah sistem semipadat terdiri dari suspensi yang dibuat dari partikel anorganik yang kecil atau molekul organik yang besar, terpenetrasi oleh suatu cairan. Hasil evaluasi selama 8 minggu penyimpanan F1 (35%) memiliki stabilitas fisik yang lebih baik dibandingkan F2 (45%) pada pemeriksaan organoleptik, uji homogenitas, uji pH, uji daya lekat, uji daya sebar, uji iritasi dan uji stabilitas dengan metode sentrifugasi. Hasil uji statistik kruskal wallis terdapat perbedaan yang signifikan (p<0,05) antar formula terhadap diameter zona hambat bakteri, dimana F2 (45%) memberikan diameter hambat yang paling besar yaitu 19,82±0,27 mm dengan kategori daya hambat kuat.
Formulation and Characteristic Test of Solid Soap From Ethanol Extract of Papaya Seeds (Carica papaya L.) Leny, Leny; Fransiska, Ella; Nababan, Herbet; Hafiz, Ihsanul; Iskandar, Benni
Media Kesehatan Politeknik Kesehatan Makassar Vol 16, No 2 (2021): Media Kesehatan
Publisher : Politeknik Kesehatan Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/medkes.v16i2.2428

Abstract

The large consumption of papaya in Indonesia causes the availability of papaya seeds to be abundant and has not been used wisely. Papaya seeds contain secondary metabolites such as phenols, terpenoids, alkaloids and saponins which have an antibacterial activity. The purpose of this study was to develop papaya seeds into a cosmetic form and in this study is to formulate it into solid soap. The research was initiated by making an extract which was then formulated into solid soap with various concentrations of 2%, 4%, and 6%. Soap is tested for its characteristics to meet the requirements of soap in SNI 06-3532-1994. The soap meets the criteria for the pH requirement, which is between 9-10, has a water content of 1%, free alkali content of 0.044%, forms a stable foam and does not change during storage by using cycling test method.
Formulasi dan evaluasi gel Lidah buaya (Aloe vera Linn) sebagai pelembab kulit dengan penggunaan carbopol sebagai gelling agent Benni Iskandar; Zyzy Permata Dian; Fitri Renovita; Leny Leny
Health Sciences and Pharmacy Journal Vol 5, No 1 (2021)
Publisher : STIKes Surya Global Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (538.347 KB) | DOI: 10.32504/hspj.v5i1.381

Abstract

Indonesia is a rich country in natural resources. Aloe vera (Aloe vera Linn) is a natural resource that has the potential to be developed. Aloe vera (Aloe vera Linn) has been shown to have a function as a skin moisturizer. The purpose of this study was to determine whether the aloe vera gel formulation has fulfilled the evaluation requirements in accordance with existing standards. This research was conducted by making aloe vera gel preparations in two formulas with carbopol variance, namely each with a concentration of 0,5% (F1), 1% (F2). Evaluation of gel preparations includes organoleptic, pH measurement, stability check at room temperature and cold temperature, spread-ability test, adhesion test, homogeneity test, and irritation test. The study was conducted for 2 months for stability, every week for pH measurement and at week 1 and week 8 on the dispersion and gel-ability, while the homogeneity and irritation tests were carried out after completing the formulation. The results showed that the evaluations that have fulfilled the requirements were organoleptic evaluation, stability at room temperature and cold temperature, homogeneity, and irritation. The evaluations that did not meet the requirements were the pH measurements at F1 and the spread-ability in both formulas.
Formulasi Sabun Antibakteri Fraksi N-Heksan Daun Karamunting (Rhodomyrtus tomentosa) Terhadap Staphylococcus aureus Leny Leny; Tetty Noverita; Adelina Simatupang; Benni Iskandar
Majalah Farmasetika Vol 7, No 3 (2022): Vol. 7, No. 3, Tahun 2022
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/mfarmasetika.v7i3.38544

Abstract

Bakteri merupakan uniseluler, pada umumnya tidak berklorofil, dan mempunyai ukuran yang sangat kecil dimana hanya dapat dilihat dengan bantuan mikroskop. Tujuan penelitian untuk mengetahui ekstrak fraksi n-heksan daun karamunting (Rhodomyrtus tomentosa) dengan konsentrasi 2% dapat diformulasikan menjadi sediaan sabun mandi padat yang stabil menurut SNI 06-3532-2016 dan sebagai antibakteri terhadap bakteri Staphylococcus aureus.Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental yang dimulai dengan pembuatan ekstrak fraksi n-heksan dari daun karamunting (Rhodomyrtus tomentosa), dilanjutkan dengan memformulasikan ekstrak menjadi bentuk sabun padat yang terbagi atas 3 konsentrasi yaitu 2%, 4%, dan 6%. Sediaan sabun padat kemudian diuji karakteristik fisik sediaan dan aktivitas antibakterinya terhadap Staphylococcus aureus.Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak fraksi n-heksan daun karamunting (Rhodomyrtus tomentosa) dapat diformulasikan  ke dalam bentuk sabun padat yang stabil menurut SNI 06-3532-2016 dan ekstrak fraksi n-heksan daun karamunting (Rhodomyrtus tomentosa) dengan konsentrasi 2% mempunyai aktivitas sebagai antibakteri terhadap bakteri Staphylococcus aureus dengan hambat sebesar 9,91 mm, konsentrasi 4% sebesar 9,95 mm, dan konsentrasi 6% sebesar 10,6 mm, dimana pada penelitian ini digunakan pembanding dengan kontrol negatif dan pada kontrol positif menggunakan sabun asepso yang mempunyai daya hambat sebesar 18,51 mm.Kesimpulan dalam penelitian ini adalah formula sabun mandi padat dengan penambahan ekstrak fraksi n-heksan sebanyak 2% dapat menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus dalam kategori sedang, konsentrasi 6% mampu menghambat dalam kategori kuat namun tidak menunjukkan daya hambat yang signifikan antar kelompok F1, F2, dan F3.
Formulasi sediaan blush on bentuk stick menggunakan ekstrak kulit manggis (Garcinia mangostana L) sebagai pewarna alami Benni Iskandar; Rona Syafira; Septi Muharni; Leny Leny; Meircurius Dwi Condro Surboyo; Safri Safri
Majalah Farmasetika Vol 7, No 3 (2022): Vol. 7, No. 3, Tahun 2022
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/mfarmasetika.v7i3.38357

Abstract

Blush on atau perona pipi merupakan salah satu sediaan kosmetika yang digunakan untuk memberikan warna atau menambah estetika pada rias wajah. Perona pipi mengandung pigmen yang rendah hingga tinggi sehingga warna yang dihasilkan cenderung bervariasi. Namun penggunan zat warna sintetik selalu dipergunakan dalam sediaan dan sering menimbulkan terjadinya kerusakan pada kulit. Zat warna alami atau pigmen yang diperoleh dari tumbuhan lebih aman daripada zat warna sintetis. Perona pipi dalam bentuk stick mempunyai keunggulan, tidak seperti perona pipi powder yang mudah hancur, perona pipi stick mudah diaplikasikan karena dikemas seperti tabung putar layaknya lipstik. Tujuan dari penelitian ini adalah memformulasikan ekstrak kulit manggis ke dalam bentuk sediaan blush on/ perona pipi stick dengan variasi konsentrasi 14,18, dan 22%. Kulit manggis yang telah diekstraksi dengan etanol 96% diformulasikan ke dalam bentuk sediaan blush on yang berbentuk stick. Sediaan kemudian diuji homogenitas, organoleptis, penentuan nilai pH, uji oles, uji keretakan dan uji stabilitas sediaan terhadap penyinaran sinar UV yang diukur dengan spektrofotometer. Pada konsentrasi 14% warna yang dihasilkan yaitu warna merah muda, pada konsentrasi 18% memberikan warna merah peach, pada konsentrasi 22% memberikan warna merah kecoklatan. Semua sediaan homogen dan mempunyai pH yang berada dalam pH yang diizinkan untuk sediaan perona pipi. Pada uji stabilitas suhu kamar, sediaan cenderung stabil hingga dilakukan penyinaran selama 24 jam dengan sinar UV, sediaan mengalami perubahan warna yang ditunjukkan dengan adanya perubahan pada absorbansi ketika diukur dengan spektrofotometer. Ekstrak kulit manggis (Garcinia mangostana L.) dapat digunakan sebagai pewarna alami dalam formulasi sediaan perona pipi dan perbedaan konsentrasi menghasilkan perbedaan intensitas warna pada sediaan pewarna pipi. Hasil dari pengujian stabilitas menunjukkan bahwa sediaan perona pipi yang diformulasi menunjukkan adanya perubahan terhadap pengaruh cahaya.
Uji Aktivitas Anti-aging Mikroemulsi Minyak Nilam (Pogostemon cablin Benth.) Benni Iskandar; Raesa Tartilla; Anita Lukman; Leny Leny; Meircurius Dwi Condro Surboyo
Majalah Farmasetika Vol 7, No 1 (2022): Vol. 7, No. 1, Tahun 2022
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/mfarmasetika.v7i1.36464

Abstract

Penuaan merupakan proses penurunan fungsi fisiologis dan terjadi pada semua organ tubuh manusia, termasuk kulit. Paparan sinar matahari langsung pada kulit mengakibatkan kelebihan radikal bebas dalam tubuh. Radikal bebas dalam tubuh dapat memicu terjadinya penuaan dini. Gejala yang jelas terlihat diantaranya munculnya keriput, kulit kering dan kasar serta timbulnya noda-noda gelap pada kulit. Salah satu upaya mengatasi penuaan adalah dengan antioksidan. Minyak nilam (Pogostemon cablin Benth.) telah terbukti memiliki efek antioksidan. Tujuan penelitian ini adalah menguji aktivitas anti-aging dari sediaan mikroemulsi minyak nilam. Penelitian ini dilakukan dengan membuat sediaan mikroemulsi minyak milam pada konsentrasi 0% (F0), 5% (F1), 10% (F2), dan 15% (F3). Sediaan kemudian diujikan pada kulit punggung tangan sukarelawan dengan menggunakan alat skin analyzer dengan parameter yang diukur meliputi kadar air, kehalusan, besar pori, banyak noda, dan keriput. Pengaplikasian sediaan mikroemulsi pada kulit punggung tangan sebanyak dua kali sehari selama 30 hari. Pengujian dilakukan setiap hari ke-10, ke-20, dan ke-30. Hasil uji aktivitas anti-aging menunjukkan bahwa sediaan mikroemulsi minyak nilam 5% (F1) lebih cepat terjadi pemulihan dalam meningkatkan kadar air, kehalusan kulit, mengecilkan ukuran pori, mengurangi noda dan keriput.
Formulasi dan Uji Efektivitas Sediaan Body scrub Labu Kuning (Curcubita moschata) Leny Leny; Indra Ginting; Tiary N Sitohang; Siti Fatimah Hanum; Ihsanul Hafiz; Benni Iskandar
Majalah Farmasetika Vol 6, No 4 (2021): Vol. 6, No. 4, Tahun 2021
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/mfarmasetika.v6i4.35776

Abstract

Penggunaan body scrub merupakan salah satu perawatan kulit untuk mengangkat sel- sel kulit mati akibat radikal bebas, labu kuning merupakan salah satu tanaman yang banyak mengandung beta karoten serta vitamin C dan E yang berfungsi sebagai antioksidan alami untuk menangkal radikal bebas pada kulit. Penelitian ini bertujuan untuk membuat formulasi sediaan krim body scrub yang mengandung sari labu kuning (Cucurbita moschata). Sari labu kuning diformulasikan dalam variasi konsentrasi 10%, 15% dan 20%. Evaluasi formula krim body scrub yang dilakukan meliputi uji homogenitas, organoleptis, pH, stabilitas menggunakan metode cycling test, uji iritasi pada kulit, dan efektivitas pada kulit dengan mengamati kemampuan menghaluskan kulit dan meningkatkan kadar air pada kulit dengan menggunakan perangkat skin analyzer. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sediaan krim body scrub sari labu kuning (Cucurbita moschata) homogen saat difomulasikan, memiliki bentuk, warna, tidak berubah setelah pengujian stabilitas dengan metode cycling test, dan mempunyai nilai pH yang memenuhi persyaratan pH kulit, serta tidak menimbulkan iritasi pada kulit sukarelawan. Sediaan yang dengan konsentrasi sari labu kuning 20% (F3) memiliki efektivitas paling mendekati kontrol positif yaitu mampu memperbaiki kehalusan kulit (evenness) hingga 50,00% dan meningkatkan kadar air (moisture) hingga 46,33%. Kesimpulan dari penelitian ini adalah sari labu kuning (Cucurbita moschata) dapat diformulasikan dalam bentuk sediaan krim body scrub yang stabil dan mampu memperbaiki kondisi kulit yang kasar menjadi lebih baik. 
FORMULASI BLUSH ON STICK DENGAN ZAT PEWARNA ALAMI EKSTRAK KERING BUAH NAGA MERAH (HYLOCEREUS POLYRHIZUS L.) Benni Iskandar; Meri Ernilawati; Ferdy Firmansyah; Neni Frimayanti
Cendekia Journal of Pharmacy Vol 5, No 1 (2021): Cendekia Journal of Pharmacy
Publisher : STIKES Cendekia Utama Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31596/cjp.v5i1.117

Abstract

Blush On is a cosmetic preparation that applies color to the cheek with an artistic touch so that it it can enhance the aesthetics of Make up. One of the natural ingridients that can used as a dye is Red Dragon fruit (Hylocereus polyrhizus L.) because they contain the pigments betasianin that function as a color pigment. The Purpose of this study was to determine wheter the dry extract of red dragon fruit can be use as dye in blush on stick form and to evaluate the blush on form.The Blush on formula made using dyes from the dry extract of red dragon fruit with different concentration of 0%, 10%, 15% and 20% with additional ingridients of glycerin, zinc oxide, lanolin, isopropyl myristate, sodium metabisulfite, carnauba wax, talc and oleum rosae. The evaluation of product included organoleptic test, homogeneity test, pigment stability test, sotarge stability test, pH test, polish test, crack test, hedonic test and irritation test. All formulas have met the requirements of the homogeneity test, pH test, polish test and crack test. Organoleptic test showed the blush preparation has the specific odor of oleum rosae and the the blush has a solid stick. The blush with a concentration of 0% is white, the blush with a concentration of 10% is pink, the blush with a concentration of 15% is light purplish red, the blush with a concentration of 20% is dark purplish red. For F1 (10%), F2 (15%) and F3 (20%) preparations were only stable until week 5 and were unstable to light. The result of the irritation test showed that the blush preparation did not show any irritation reactions. The result of the hedonic test showed that F3 (20%) was the most preferred by the panelists
TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN BIASA DALAM BENTUK POKOK (DOODSLAG) BERDASARKAN KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PIDANA (KUHP), KONSEP KUHP NASIONAL DAN HUKUM PIDANA ISLAM. BENNI ISKANDAR; Edi Yunara; Eka Putra
Jurnal Mahupiki Vol 2, No 1 (2014)
Publisher : Jurnal Mahupiki

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (646.849 KB)

Abstract

TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN BIASA DALAM BENTUK POKOK (DOODSLAG) BERDASARKAN KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PIDANA (KUHP), KONSEP KUHP NASIONAL DAN HUKUM PIDANA ISLAM. ABSTRAKSI Benni Iskandar[1] Edi Yunara[2] M. Eka Putra[3] Seiring dengan perkembangan zaman, maka semakin kompleks pula tingkat kejahataan yang terjadi di muka bumi ini. Banyak pemberitaan melaui media elektronik dan media cetak mengenai tindak pidana pembunuhan di Indonesia, membuat kehidupan sosial didalam masyarakat terganggu, karena pembunuhan adalah suatu perbuatan yang asosial dalam masyarakat. Sehingga perlu kiranya untuk dikaji mengenai pengaturan tindak pidana pembunuhan berdasarkan KUHP dengan kajian hukum pidana Islam. Pembahasan ini secara khusus tertuju pada sanksi tindak pidana pembunuhan biasa dalam bentuk pokok yang diatur dalam pasal 338 KUHP. Adapun permasalahan dalam penulisan skripsi ini yaitu, pertama mengenai pengaturan tindak pidana pembunuhan biasa dalam bentuk pokok berdasarkan KUHP, kedua mengenai pengaturan tindak pidana pembunuhan berdasarkan hukum pidana Islam dan yang ketiga mengenai perbandingan tindak pidana pembunuhan biasa dalam bentuk pokok berdasarkan KUHP dan hukum pidana Islam. Penelitian ini dilakukan secara yuridis normatif, yaitu menitikberatkan pada data sekunder  dengan spesifikasi deskriptif analitis. Pembunuhan pokok yang dianut dalam KUHP dengan hukum pidana Islam memiliki persamaan dan perbedaan. Adapun persamaannya antara lain, yaitu sama-sama menjadikan tindak pembunuhan biasa dalam bentuk pokok sebagai pembunuhan yang dilakukan dengan sengaja dan subyek hukum pembunuhan adalah manusia, serta yang dijadikan objek pembunuhan juga manusia. Sedangkan perbedaannya, yang pertama yaitu mengenai sumber hukum pidana, sumber hukum pidana Indoensia bersumber dari KUHP dan hukum adat. Adapun hukum pidana Islam bersumber dari Al-Qur’an, Hadits dan Ijtihad para ulama. Kedua, yaitu mengenai sanksi hukuman, dalam KUHP tindak pidana pembunhan sengaja hanya menerapkan pidana penjara sebagai hukuman pokok, sedangkan dalam hukum pidana Islam menerapkan Hukuman pokok hukuman pengganti dan hukuman pelengkap.   [1] Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara. [2] Dosen Pembimbing I, Staf Pengajar Departemen Hukum Pidana, Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara. [3] Dosen Pembimbing II, Staf Pengajar Departemen Hukum Pidana, Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara.
Co-Authors Achmad, Audia Ichsania Adelina Simatupang Agustini, Tiara Tri Ali Affan Silalahi Almi, Vinny Juliandi Amelia, Sabina Rizky Ami Sari, Rosi Ananta, Levina Andjelie, Tiara Anita Lukman Anita Lukman Armon Fernando Arpina, Melka Febby Aufa, Safira AULIA, FIRDA Aulia, Zulikho Dea Dwi Putri Dwi, Kurnia Edi Yunara Eka Putra Eka Saputri Nst, Sandry Emma Susanti Faridah, Wardatil Febrian, Roby Ferdy Firmansya Ferdy Firmansyah Fikri Maulana Fikri Maulana, Fikri Fitri Renovita Fitri, Rindu Rahmatul FRANSISKA, ELLA Furi, Mustika Handini, Wigati Hanum, Widia Haryeni Sastra Anggraini Helfina, Syelfi Hidayati, Kismira Humairaq, Shakira Ihsan Ikhtiaruddin Ihsan Ikhtiarudin Ihsanul Hafiz Indah Lestari, Indah Indra Ginting Inggrid. P, Debora Irfan Maulana Ismail Marzuki Khairil Armal Kirana, Fharisti Kolista Sisilawati Lala Azela Leny Leny Leny Leny Leny Leny Leny Leny, Leny Leny, Leny Lismarianti, Lismarianti Maghfirah, Wahyi Mardani, Atika Nurfadhila Marlind, Naya Mahesa Marvika, Shintia Mayang, Rapi Mazaya Putri Anabesi Meri Ernilawati mira febrina Mira Janita Mudia, Whulan Muhtadi, Wildan Khairi Mulia Rizki Mutiara Salsabillah Muzdalifah, Siti Nababan, Herbet Nabilla, Revanalia Nadea Zahra Ramadhani Nadila Putri Naibaho, Triana Putri Neni Frimayanti Ningsih, Fitra Ayu Nisa Novrianti Nofriyanti - Nova Tantri Silalahi Nugraha, Fajar Muhammad Okla Elfitri Oktavianti, Mimi Otilia, Alisa Pulpa Susila, Afriani putra, fariz Putri, Amanda Herlina Putri, Atika Putri, Erra Manisa Putri, Rizka Luthfia Ananda Putri, Winda Masayu Rachel Anastasia R Hutabarat Raesa Tartilla Raesa Tartilla Rahayu, Adnin Rahma Dona Rahmadani, Sriayu Rahmadhani Rahmidasari, Annisa Rensus Siagian Rickha Octavia Rodhia Ulfa Romadhon, Laili Rona Syafira Rusnedy, Rahmayati Safri Safri Safri Safri Saharani, Liliana Septi Muharni Serlin Partika Sari Sidabutar, Santa Eni BR Silalahi, Nova Tantri Sitanggang, Joanna Siti Fatimah Hanum Suprianto Suprianto Surboyo, Meircurius Dwi Condro Syukrani, Sabila Tarigan, Jacub Tetty Noverita Khairani Tetty Noverita Khairani Situmorang Thahira, Siffa Tiary N Sitohang Uci Tri Azelia Uli Tamba, Evlyn Cyntia Utami, Zelvy Rahman wahyuni wahyuni Winata, Hanafis Sastra Wira Noviana Suhery Wirman, Citra Safitri Wulandari, Windya Yolanda Yolanda, Yolanda Zahira, Rifka Zyzy Permata Dian