Persepsi peserta didik di sekolah dasar menganggap bahwa matematika merupakan rumpun ilmu yang sulit. Konsep matematika dipersepsikan tidak terikat dengan kehidupan sosial masyarakat dan budaya. Nyatanya konsep dasar matematika justru melekat pada budaya masyarakat.. Tujuan dari penelitian menganalisis efektifitas inovasi pembelajaran matematika dalam kehidupan sehari-hari melalui tradisi rabu wekasan. Pendekatan yang digunakan melalui konsep etnomatematika, yaitu penggunaan konsep kearifan lokal sosial budaya. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif. Pengumpulan data melalui wawancara mendalam kepada siswa, guru dan masyarakat, serta tokoh adat setempat, observasi dan dokumentasi. Pengecekan keabsahan data dilakukan melalui triangulasi sumber. Penelitian dilakukan pada tahun 2023 di SDN Rengel V, Kabupaten Tuban, dengan melibatkan 16 siswa sebagai informan. Hasil penelitian menunjukkan siswa bisa menjelaskan, mengidentifikasi dan menyebutkan jenis-jenis bangun ruang yang ada pada tradisi Rabu Wekasan. Siswa melakukan integrasi pembelajaran materi bangun ruang dan mengimplementasikannya melalui tradisi Rabu Wekasan di daerah tempat tinggal. Integrasi yang dimaksud melalui pengamatan langsung tentang persamaan konsep bangun ruang dalam teori yang didapat di sekolah dengan wujud nyata pada jajan dan makanan yang disajikan dalam tradisi Rabu Wekasan. Kesimpulan Pembelajaran dengan pendekatan case study pada materi bangun ruang terbukti efektif meningkatkan pemahaman siswa terkait materi geometri bangun ruang. Pembelajaran kontekstual dilakukan dengan melibatkan siswa untuk melakukan pengamatan pada pada tradisi Rabu Wekasan. _________________________________________________________________________________________ The perception of students in elementary schools is that mathematics is a difficult group of knowledge. Mathematical concepts are perceived as not being tied to the social life of society and culture. In fact, the basic concepts of mathematics are actually embedded in people’s culture. The research aims to analyze the effectiveness of mathematics learning innovations in everyday life through the Wednesday Wekasan tradition. The approach used is through the concept of ethnomathematics, namely the use of the concept of local socio-cultural wisdom. The research method used is descriptive qualitative. Data collection is done through in-depth interviews, observation, and documentation. Checking the validity of the data is carried out through source triangulation. The research was conducted in 2023 at SDN Rengel V, Tuban Regency, involving 16 students as informants. The results of the research show that students can explain, identify and name the types of spatial structures that exist in the Wednesday Wekasan tradition. Students integrate learning about building space material and implement it through the Wednesday Wekasan tradition in the area where they live. The integration referred to is through direct observation of the similarity of spatial concepts in theory obtained at school with the real manifestation in snacks and food served in the Wednesday Wekasan tradition. Conclusion: Learning using a case study approach to spatial geometric material has proven to be effective in increasing students’ understanding of spatial geometric material. Contextual learning is carried out by involving students in observing the Wednesday Wekasan tradition
Copyrights © 2025