Penelitian ini mengkaji penggunaan permainan interaktif dan edukatif untuk meningkatkan pemahaman bahasa Indonesia baku pada anak-anak berusia 11–17 tahun di panti asuhan. Bahasa Indonesia memiliki peran penting sebagai bahasa pemersatu, dan penggunaannya sesuai dengan kaidah bahasa (misalnya, penggunaan kata baku) sangatlah penting. Penelitian ini dilakukan di Panti Asuhan Berkah Terpancar, Medan, dengan 28 peserta. Hasil menunjukkan bahwa 60% anak-anak lebih familiar dengan bahasa tidak baku, sementara 40% memiliki pemahaman terhadap bahasa baku. Lingkungan sosial dan paparan media menjadi faktor utama yang menyebabkan perbedaan ini. Anak-anak yang lebih tua (di atas 11 tahun) menunjukkan pemahaman yang lebih baik terhadap bahasa baku dibandingkan dengan peserta yang lebih muda. Implementasi permainan edukatif menunjukkan hasil yang menjanjikan, membantu anak-anak lebih memahami perbedaan antara bahasa baku dan tidak baku, sehingga meningkatkan keterampilan menulis dan berbicara mereka.
Copyrights © 2024