Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keterlibatan peran pemangku kebijakan dalam pengembangan Trans Jogja menuju full BRT, mendeskripsikan perencanaan pembangunan jalur khusus dan angkutan pengumpang (feeder) sebagai pemenuhan syarat full BRT, dan merumuskan aksi yang dilakukan oleh masing-masing pemangku kebijakan untuk mewujudkannya. Teori yang digunakan adalah teori stakeholders mapping dan stakeholders engagement. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan pendekatan studi kasus pada penyelenggaraan angkutan perkotaan Trans Jogja. Metode pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Sebelumnya dilakukan pemetaan pemangku kebijakan untuk mengelompokkan kategori pemangku kebijakan berdasarkan kepentingan dan pengaruh. Hasil penelitian ini menunjukkan bagaimana pemangku kebijakan saling melakukan keterlibatan dalam mendorong Trans Jogja menjadi full BRT. Rekomendasi penelitian adalah mencanangkan program pengembangan full BRT ke dalam rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD), mengajukan pendanaan bantuan luar negeri melalui World Bank di tahun 2023, mengalihkan pendanaan sebagian rute operasional Trans Jogja yang dibiayai APBD ke APBN (pengalihan dana tersebut digunakan untuk membiayai pembangunan feeder di Yogyakarta), dan memperkuat kelembagaan PT AMI bukan sebagai operator saja, namun sebagai BUMD yang otonom dan mandiri.
Copyrights © 2024