Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan model PjBL berbasis kearifan lokal pada konsep zat dan perubahan terhadap kemampuan berpikir kreatif, melalui analisis perbedaan kemampuan berpikir kreatif peserta didik yang menggunakan model PjBL dan model konvensional. Penelitian ini menggunakan metode kuasi eksperimen dengan desain pretest-postest control grup. Sampel penelitian adalah peserta didik kelas X SMK ISFI Banjarmasin yang terdiri atas 31 peserta didik. Hasil olah data kemampuan berpikir kreatif pada kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol. Pada kelas eksperimen, indikator originality dengan nilai rata-rata 60 merupakan indikator yang paling tinggi, sedangkan pada kelas kontrol indikator yang paling tinggi adalah indikator fleksibility dengan nilai 46. Berdasarkan rata-rata antara kelas eksperimen mendapatkan nilai rata-rata 43 kategori cukup kreatif, sedangkan kelas kontrol 38 yang termasuk dalam kategori kurang kreatif. Analisa data menggunakan uji T non-parametrik yaitu menggunakan uji Kruskal Wallis tes terlihat bahwa nilai Asymp.Sig. (2-tailed) adalah 0,210, yang berarti nilai tersebut lebih besar dari 0,05 (0,210 > 0,05). Hal ini menunjukkan bahwa tidak ada cukup bukti untuk menolak hipotesis nol (Ho). Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa kemampuan berpikir kreatif siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada materi zat dan perubahan. Dengan demikian model PjBL berbasis kearifan lokal dapat meningkatkan hasil belajar dan kemampuan berpikir kreatif peserta didik.
Copyrights © 2025