Seni, Budaya, dan Kerajinan (SBdP) di sekolah dasar berfungsi sebagai wadah untuk menumbuhkan kreativitas, ekspresi diri, dan kegembiraan dalam belajar. Studi ini mengeksplorasi bagaimana guru merencanakan, menerapkan, dan mengevaluasi instruksi SBdP yang disesuaikan dengan berbagai kebutuhan siswa. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan triangulasi untuk pengumpulan data, studi ini mengungkap bahwa guru menerapkan pembelajaran terdiferensiasi dan Pembelajaran Berbasis Masalah (PBL) untuk mendorong partisipasi aktif siswa. Kegiatan pembelajaran disampaikan melalui proyek seni kontekstual yang terhubung dengan pengalaman hidup siswa. Meskipun menghadapi tantangan seperti keterbatasan fasilitas, penguasaan mata pelajaran yang tidak merata di antara guru, dan rendahnya kepercayaan diri siswa, para pendidik memainkan peran adaptif dan kreatif sebagai fasilitator. Selain itu, keterlibatan siswa dalam acara-acara seperti Festival Seni Siswa Nasional (FLS2N) dan kegiatan ekstrakurikuler yang berfokus pada seni mendukung pengembangan bakat dan apresiasi terhadap seni. Temuan studi ini diharapkan dapat memberikan wawasan dan menjadi referensi untuk meningkatkan praktik SBdP di sekolah dasar lainnya, memastikan pembelajaran tetap bermakna, menarik, dan responsif terhadap karakter unik siswa.
Copyrights © 2025