Di era digital, media sosial telah muncul sebagai alat pendidikan yang ampuh, khususnya dalam pembelajaran bahasa. Studi ini menyelidiki sikap mahasiswa terhadap penggunaan TikTok untuk mempelajari pelafalan bahasa Inggris. Sebagai platform yang semakin populer, TikTok menyediakan video pendek dan menarik yang dapat mendukung praktik pelafalan melalui fitur visual dan audio. Dengan menggunakan desain deskriptif kuantitatif, penelitian ini melibatkan 104 mahasiswa dari Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris di Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur. Peserta dipilih melalui pengambilan sampel acak sederhana. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner terstruktur yang terdiri dari 20 item skala Likert, dengan fokus pada keterlibatan, motivasi, dan efektivitas TikTok yang dirasakan mahasiswa dalam meningkatkan keterampilan pelafalan mereka. Hasilnya mengungkapkan bahwa mayoritas mahasiswa secara positif menganggap TikTok sebagai media yang berharga untuk meningkatkan pelafalan. Temuan utama menyoroti bahwa fitur-fitur seperti pengulangan video, subtitel fonetik, dan konten dari penutur asli membantu pelajar berlatih dan meningkatkan pelafalan mereka. Selain itu, mahasiswa menyatakan kepercayaan diri dan motivasi yang lebih besar saat belajar melalui TikTok dibandingkan dengan metode tradisional. Namun, beberapa juga mengakui potensi platform tersebut untuk menyebabkan gangguan. Studi ini menunjukkan bahwa TikTok dapat menjadi alat pelengkap yang efektif dalam pengajaran bahasa, khususnya untuk meningkatkan pelafalan. Ini juga menekankan pentingnya mengintegrasikan platform digital secara bermakna ke dalam pembelajaran bahasa agar selaras dengan preferensi dan gaya belajar siswa.
Copyrights © 2025