Tingginya angka perceraian di Kota Cirebon beberapa tahun terakhir menjadi isu yang memprihatinkan bagi perkembangan pendidikan anak-anak korban perceraian. Perceraian berdampak negatif pada hak dan perlindungan anak, terutama dalam konteks pendidikan. Anak-anak mengalami kesulitan dalam mencapai potensi akademik yang terganggu oleh kondisi emosional dan psikologis yang tidak stabil. Perlindungan dan hak-hak anak perlu ditingkatkan, melalui penguatan kerja sama antara pihak-pihak terkait seperti lembaga pendidikan, pemerintah, dan masyarakat. Dibutuhkan pendekatan holistik yang melibatkan konseling psikologis, dukungan sosial, dan pendidikan yang memadai untuk membantu anak-anak mengatasi dampak perceraian orang tua. Sehingga diharapkan anak-anak tetap fokus dan berkembang secara optimal dalam bidang pendidikan tanpa terbebani oleh masalah orangtua. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dampak perceraian terhadap hak pendidikan anak serta bentuk perlindungan yang diberikan di Kota Cirebon. Jenis penelitian ini adalah kualitatif deskriptif dengan lokasi penelitian di Kota Cirebon. Subjek penelitian melibatkan anak-anak korban perceraian, orang tua, dan guru. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara mendalam, observasi partisipatif, dan dokumentasi, sementara teknik analisis data menggunakan tahapan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perceraian berdampak negatif terhadap motivasi belajar anak, prestasi akademik, dan hak atas pendidikan yang layak. Perlindungan terhadap hak anak pasca perceraian di Kota Cirebon telah dilakukan melalui program-program dari Dinas Pendidikan dan peran sekolah, namun masih memerlukan penguatan. Kesimpulan dari penelitian ini menekankan perlunya kolaborasi yang lebih erat antara sekolah, orang tua, dan pemerintah kota untuk memastikan hak pendidikan anak-anak korban perceraian tetap terlindungi.
Copyrights © 2025