Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas implementasi Docker Swarm dalam membangun sistem orkestrasi kontainer dengan pendekatan High Availability (HA). Fokus utama penelitian adalah menganalisis mekanisme failover, konsistensi status klaster, dan stabilitas komunikasi antar node menggunakan algoritma konsensus Raft. Metode yang digunakan bersifat eksperimental dengan simulasi skenario kegagalan pada node worker dalam lingkungan virtual yang terdiri dari tiga node: satu manager (master-swarm) dan dua worker (swarm1 dan swarm2). Pengujian diawali dengan validasi konektivitas dan kestabilan jaringan antar node. Hasil menunjukkan komunikasi berjalan efisien, dengan trafik meningkat saat terjadi deployment layanan. Uji HA dilakukan dengan mensimulasikan kegagalan pada node swarm2. Docker Swarm berhasil melakukan penjadwalan ulang layanan secara otomatis ke node lain yang aktif dalam waktu singkat, menunjukkan efektivitas algoritma Raft dalam menjaga ketersediaan layanan dan konsistensi status klaster. Namun, ditemukan keterbatasan sumber daya pasca-failover yang menyebabkan beberapa tugas mengalami status rejected, terutama ketika beban kerja harus dialihkan ke dua node yang tersisa. Penelitian ini juga melibatkan pemantauan real-time menggunakan ntopng dan pengelolaan kontainer melalui Portainer, yang terbukti membantu dalam visualisasi status klaster dan identifikasi potensi hambatan. Kesimpulannya, Docker Swarm mampu menjamin HA dalam skala kecil-menengah, namun implementasi optimal memerlukan perencanaan kapasitas sumber daya yang matang agar sistem tetap stabil meskipun terjadi kegagalan node.
Copyrights © 2025