Pasir puya adalah residu penambangan emas yang mengandung mineral berharga seperti zirkon, ilmenit dan besi oksida. Studi ini mengeksplorasi potensi pasir puya sebagai fotokatalis setelah melalui proses aktivasi melalui metode fusi alkali dan kalsinasi. Penelitian ini bersifat eksperimental bertujuan untuk mengkarakterisasi pasir puya sebelum dan setelah aktivasi serta melihat performanya sebagai fotokatalis dalam mendegradasi metilen biru. Analisis X-Ray Fluorescence (XRF), X-Ray Diffraction (XRD), gas sorpsi dan Diffuse Reflectance-UV (DR-UV) digunakan untuk mengkarakterisasi material pasir. Uji kemampuan fotokatalitik pasir dilakukan dengan mengukur penurunan konsentrasi metilen biru dalam kondisi tanpa penyinaran dan disinari lampu halogen dan UV dengan keberadaan pasir. Analisis XRF menunjukkan bahwa pasir puya yang telah melalui reaksi fusi alkali mengandung Fe2O3, TiO2 dan ZrO2 sebagai komponen utamanya. Proses aktivasi pasir melalui kalsinasi meningkatkan luas permukaan spesifik dan membentuk fase anatase TiO2 disamping mineral oksida besi. Energi celah pita dari pasir puya tanpa kalsinasi dan pasir puya yang telah dikalsinasi (aktivasi) tidak jauh berbeda. Pasir puya yang diaktivasi baik dalam keadaan gelap maupun terang menunjukkan kemampuan lebih baik daripada pasir puya yang tidak diaktivasi. Di bawah lampu UV, pasir yang diaktivasi menurunkan konsentrasi metilen biru hingga 72,7% dalam penyinaran selama 120 menit, sedangkan pasir yang tidak dikalsinasi mampu menurunkan 65,3% metilen biru dalam waktu yang sama. Hasil penelitian ini mengindikasikan bahwa pasir puya yang telah diaktivasi berpotensi menjadi fotokatalis yang efektif, membuka kemungkinan baru untuk pemanfaatan pasir puya, residu penambangan emas sebagai sumber material fotokatalis.
Copyrights © 2025