Stunting dapat dicegah dengan berbagai upaya seperti kegiatan Posyandu melalui penimbangan dan pengukuran, skrining ibu hamil, pemberian tablet tambah darah dan memberikan makanan tambahan pada balita. Tujuan penelitian adalah menganalisis pengaruh pemberian makanan tambahan terhadap status gizi balita. Jenis penelitian adalah penelitian kuantitatif dengan pre-experimental design dengan pendekatan one group pre post test design. Populasi dalam penelitian ini adalah balita yang mengikuti posyandu balita di Dusun Jenengan Maguwoharjo sejumlah 29 balita. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling. Pengumpulan data diawali dengan pembagian kuesioner untuk mengetahui karakteristik balita, kemudian menilai status gizi melalui hasil dokumentasi di buku KIA sebagai pre test. Setelah itu dilanjutkan dengan intervensi penyelenggaraan kegiatan PMT. Kemudian dalam jangka waktu 3 bulan melakukan penilaian status gizi sebagai post test. Data dianalisis menggunakan uji Wilcoxon untuk membandingkan status gizi balita. Karakteristik responden mayoritas adalah berjenis kelamin laki-laki, berat badan lahir normal, panjang badan lahir normal dan riwayat menyusu secara ASI eksklusif. Status gizi balita berdasarkan indeks antropometri BB/U sebelum perlakuan dan setelah tidak ada peruahan signifikan. Status gizi balita berdasarkan indeks antropometri PB/U sebelum perlakuan dan setelah perlakuan tidak ada perubahan signifikan secara statistik.
Copyrights © 2025