Pendidikan iman anak di era digital menghadapi tantangan yang signifikan akibat perkembangan teknologi yang pesat dan perubahan nilai-nilai moral dalam masyarakat. Artikel ini membahas peran sentral orang tua, pembina sekolah minggu, dan katekis dalam mendampingi pertumbuhan iman anak. Orang tua bertanggung jawab sebagai pendidik utama yang menanamkan nilai-nilai Kristiani dan menjadi teladan dalam kehidupan sehari-hari. Pembina sekolah minggu berperan sebagai fasilitator yang kreatif, mampu menyesuaikan metode pembelajaran iman dengan perkembangan zaman dan karakter anak. Sementara itu, katekis dan guru agama Katolik diharapkan mampu memanfaatkan teknologi digital untuk menyampaikan ajaran iman secara menarik dan relevan. Kolaborasi antara keluarga, gereja, dan institusi pendidikan menjadi kunci untuk menjawab tantangan era digital secara efektif. Pendidikan iman tidak hanya bersifat informatif, tetapi juga transformatif membantu anak-anak menghayati dan menjalani ajaran Kristiani dalam kehidupan mereka sehari-hari.
Copyrights © 2025