Artikel ini menganalisis konstruksi identitas Kristen dalam surat-surat Paulus, khususnya Galatia, Efesus, dan Roma, sebagai respons teologis terhadap krisis spiritualitas yang melanda umat Kristen di era kontemporer. Di tengah arus sekularisasi, relativisme moral, dan fragmentasi komunitas iman, umat Kristen kerap kehilangan orientasi akan jati diri rohaninya. Melalui pendekatan teologi biblika dan hermeneutika kontekstual, artikel ini mengeksplorasi bagaimana Paulus membentuk pemahaman identitas yang berakar pada relasi dengan Kristus, kesatuan tubuh Kristus, dan transformasi hidup melalui pembaruan akal budi. Identitas Kristen bukan sekadar status teologis, melainkan realitas eksistensial yang menuntut integrasi antara iman dan kehidupan. Dengan menelaah struktur naratif dan doktrinal dalam ketiga surat tersebut, artikel ini menunjukkan bahwa konstruksi identitas Kristen Paulus tidak hanya menjawab persoalan internal gereja mula-mula, tetapi juga memberikan jawaban relevan terhadap pergumulan spiritual umat Kristen masa kini. Temuan ini memberikan kontribusi konseptual bagi gereja dan individu dalam membina identitas rohani yang kokoh, kontekstual, dan transformatif di tengah dunia yang terus berubah.
Copyrights © 2025