Penelitian ini bertujuan untuk memahami bagaimana hubungan komunikasi interpersonal terhadap keterbukaan diri dapat memberikan kontribusi akademis yang berarti bagi pemahaman tentang bagaimana hubungan interpersonal berkembang dan dipelihara. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif desktiptif dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Informan utama yang menjadi subjek penelitian adalah mahasiswa aktif universitas singaperbangsa karawang tahun 2024. Hasil penelitian menunjukan bahwa tidak semua mahasiswa FISIP tahun 2024 universitas singaperbangsa karawang menerapkan lima komponen dari teori komunikasi interpersonal DeVito yaitu keterbukaan (openness), empati (empathy), dukungan (supportiveness), rasa positif (positiveness) dan kesetaraan (aquality). Keterbukaan diri mahasiswa dalam komunikasi interpersonal dilingkup pertemanan sangat dipengaruhi oleh pengalaman individu, mulai dari pengalaman baik hingga pengalaman negatif. Dengan demikian lingkungan komunikasi yang suportif, empatik dan tidak menghakimi sangat penting untuk mendorong Keterbukaan diri mahasiswa serta memperkuat hubungan, tidak semua mahasiswa langsung merasa nyaman untuk terbuka, beberapa dari informan memerlukan waktu untuk membangun rasa aman, terutama ketika berinteraksi dengan teman baru. Hal tersebut menunjukan jika membangun komunikasi yang berkualitas membutuhkan proses, empati serta komitmen dari kedua belah pihak untuk menciptakan hubungan yang sehat dan suportif.
Copyrights © 2025