Sindrom metabolik mencakup indikator metabolik, vaskular, dan inflamasi yang menyebabkan seseorang mengalami peningkatan risiko penyakit kardio-metabolik. Ada beberapa definisi yang digunakan untuk menggambarkan dan mengkarakterisasi sindrom metabolik. NCEP ATPIII menyarankan perubahan gaya hidup terapeutik untuk mengurangi prevalensi sindrom metabolik diantaranya adalah pengaturan pola makan atau diet. Asupan diet Indonesia seringkali disalahartikan sebagai makanan yang tidak sehat karena dominan menggunakan santan dan olahannya. Padahal, makanan khas Indonesia pada umumnya kaya akan lemak jenuh dengan rantai pendek serta sedang yang baik untuk kesehatan. Penelitian menunjukkan bahwa makanan yang diberikan santan tidak menimbulkan efek merugikan pada profil lipid untuk populasi umum dan justru bermanfaat karena mereka mengalami penurunan LDL serta peningkatan HDL. Penelitian secara konsisten menunjukkan perbaikan dalam parameter metabolik, meskipun perbaikan tersebut tidak signifikan.
Copyrights © 2025