Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kesulitan berbicara yang dialami oleh siswa kelas III SDN 307 Benteng dalam mengungkapkan pikiran dan perasaan. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Subjek penelitian adalah 28 siswa kelas III SDN 307 Benteng. Teknik pengumpulan data meliputi observasi partisipatif, wawancara semi-terstruktur, dokumentasi, dan tes performansi berbicara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kesulitan berbicara yang dialami siswa dapat dikelompokkan ke dalam empat kategori utama, yaitu: (1) kesulitan linguistik, meliputi keterbatasan kosakata (57%), kesalahan tata bahasa (43%), dan artikulasi yang kurang jelas (38%); (2) kesulitan kognitif, meliputi kesulitan menyusun gagasan sistematis (62%), kesulitan mengembangkan ide (54%), dan kesulitan memberikan alasan logis (49%); (3) kesulitan psikologis, meliputi rendahnya kepercayaan diri (68%), kecemasan berbicara di depan umum (59%), dan ketakutan akan penilaian negatif (51%); serta (4) kesulitan sosio-kultural, meliputi pola pengasuhan yang kurang mendukung (47%), penggunaan bahasa daerah sebagai bahasa pertama (43%), dan kurangnya stimulasi berbicara di lingkungan keluarga (39%). Penelitian ini menyimpulkan perlunya pendekatan holistik dalam pembelajaran berbicara yang mengakomodasi kebutuhan linguistik dan kognitif siswa, menciptakan lingkungan psikologis yang suportif, serta mempertimbangkan konteks sosio-kultural siswa.
Copyrights © 2025