Penelitian ini menggunakan pendekatan studi pustaka dengan kerangka sosiologi lingkungan dan analisis kekuasaan untuk mengkaji praktik co-firing di Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Air Anyir, Bangka. Co-firing, yaitu pencampuran batubara dengan biomassa seperti wood chips, dipromosikan sebagai bagian dari transisi menuju green energy di Indonesia. Namun, di balik narasi hijau tersebut, terdapat dinamika ekologis, sosial, dan politik yang kompleks. Penelitian ini menganalisis persoalan co-firing dengan pendekatan kualitatif berbasis studi literatur, merujuk pada lebih dari 30 sumber primer dan sekunder, termasuk artikel ilmiah, laporan organisasi masyarakat sipil, dan dokumen kebijakan energi. Hasil analisis menunjukkan bahwa program co-firing tidak terlepas dari praktik eksklusi ruang hidup, intensifikasi eksploitasi sumber daya alam, serta reproduksi ketimpangan struktural yang menguntungkan rezim energi fosil. Co-firing tampil sebagai teknologi transisi yang kontradiktif, mencerminkan logika kapitalisme hijau yang mengabaikan keadilan ekologis dan sosial. Temuan ini memberikan kontribusi terhadap wacana keadilan energi dan memperkuat kritik terhadap praktik transisi energi yang elitis dan eksploitatif di Indonesia.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025