Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Inisiasi dan Optimalisasi Menuju Generasi Cerdas dan Sejahtera Melalui Kampung Literasi Berbasis Masyarakat di Desa Kacung, Kabupaten Bangka Barat Saputra, Putra Pratama; Herza, Herza; Taufiq, M. Aries; Setyawan, Ryand Daddy
Abdi Wiralodra : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 5 No. 2 (2023): Abdi Wiralodra
Publisher : universitas wiralodra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31943/abdi.v5i2.106

Abstract

Persoalan literasi menjadi permasalahan yang serius yang sedang dihadapi masyarakat, khususnya Desa Kacung, Kabupaten Bangka Barat. Minat membaca dan literasi masyarakat masih tergolong rendah. Dampak yang ditimbulkan dapat berupa lemahnya penerimaan terhadap informasi, wawasan dan pengetahuan oleh masyarakat. Analisis situasi berfokus pada kondisi terkini Desa Kacung dalam pengembangan mutu layanan atau kehidupan bermasyarakat, khususnya penerapan gerakan masyarakat sadar literasi menuju generasi cerdas dan sejahtera melalui kegiatan pemberdayaan masyarakat. Metode dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat adalah kualitatif deskriptif. Analisis deskriptif kualitatif yang dimaksud untuk memperoleh data yang konkrit, naratif, empiris, dan bermakna dalam menjelaskan atau menggambarkan hasil kegiatan. Pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat meliputi empat tahapan, yakni (1) Tahap persiapan dengan melakukan koordinasi, serta survei awal untuk mengidentifikasi analisis situasi dan permasalahan mitra kepada pemerintah desa maupun lembaga kemasyarakatan. (2) Tahap sosialisasi (penyuluhan) merupakan tahapan selanjutnya yang dilakukan melalui penyampaian edukasi secara langsung kepada masyarakat. Teknisnya dilakukan melalui ceramah, diskusi, dan tanya jawab. (3) Tahap pelatihan kader literasi, gerakan pengumpulan buku, dan pendampingan merupakan tahapan yang dilakukan melalui penguatan kelembagaan-kelembagaan masyarakat dalam upaya meningkatkan keterampilan baik softskill maupun hardskill. (4) Tahap evaluasi merupakan tahapan memberikan ulasan hingga selesainya pelaksanaan kegiatan. Menunjukkan apakah perlu tidaknya dilakukan keberlanjutan terhadap kegiatan tersebut. Mitra dan sasaran dalam kegiatan ini adalah pemerintah desa maupun lembaga-lembaga kemasyarakatan. Kegiatan yang akan dilaksanakan, yakni sosialisasi tentang inisiasi dan optimalisasi menuju generasi cerdas dan sejahtera melalui kampung literasi berbasis masyarakat di Desa Kacung, Kabupaten Bangka Barat, Pelatihan Kader Literasi (Workshop the Power of Writing), serta pemberian poster literasi dan buku/modul/artikel ilmiah/bahan bacaan bagi perpustakaan desa (gerakan pengumpulan buku).
The Construction of Moderate Islamic Discourse and the Filmmaker’s Political Bias in Ayat- ayat Cinta 2 Herza, Herza; Murtada, Muhammad Muflih; Saputra, Putra Pratama
MEDIASI Jurnal Kajian dan Terapan Media, Bahasa, Komunikasi Vol. 4 No. 3 (2023): September
Publisher : P3M Politeknik Negeri Media Kreatif

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46961/mediasi.v4i3.814

Abstract

This paper aims to analyze how Islamic discourse is constructed in the film Ayat-ayat Cinta (AAC) 2, analyze the political position of the filmmaker in the Palestinian-Israeli conflict, and analyze the hyperreality dimension in the film AAC 2 according to Jean Baudrillard's thoughts. Norman Fairclough's critical discourse analysis was used as a theoretical perspective as well as a method in this paper. This research approach was qualitative with data sources from film text as primary data, as well as journal articles, books, media articles, and film-related social media posts, as secondary data. The results of the analysis revealed that through the roles played by the characters Fahri, Hulya, Sabhina (Aisha), the filmmaker has constructed a moderate Islamic discourse that is so dominant throughout the film. Through several film scenes, the filmmaker also explicitly showed his political alignments with the Palestinian state and builds an image of anti-human values towards the Israeli army. The representation of the religious life of Islamic figures, as well as scenes about Palestinian women (supporters) and Israeli soldiers in this film were included in Jean Baudrillard's hyperreality
The Discourse Battle on the Establishment of Confucian State University in The Bangka Belitung Islands Province Pricispa, Izcha; Azzahra, Yang; Putri, Nandini; Herza, Herza
Jurnal Sosiologi Pendidikan Humanis Vol 8, No 2 (2023): Jurnal Sosiologi Pendidikan Humanis
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um021v8i2p116-129

Abstract

The Province of Bangka Belitung Islands is designated by the central government for the establishment of the Confucian State University (Perguruan Tinggi Negeri/PTN Konghucu). However, the government's initiative to build this Confucian State University has sparked diverse reactions among the residents of Bangka Belitung: some opposing it, some supporting it, and others questioning it. This study analyzed how each party constructs its discourse to sway public opinion. Furthermore, it investigated the social and legal repercussions of this discourse battle, with the intention of providing insights for considerations or recommendations to relevant stakeholders. This research method is descriptive qualitative, involving primary and secondary data collection. Primary data was gathered through direct observation, interviews, and Focus Group Discussions (FGD). Meanwhile, secondary data was sourced from online news, books, journals, and previous research findings. Through this study, researchers identify the varying discourses presented by each party, reflecting both favorable and unfavorable perspectives. Pertarungan Wacana Perguruan Tinggi Negeri Konghucu Di Kepulauan Bangka BelitungBangka Belitung merupakan daerah yang ditunjuk oleh pemerintah pusat sebagai tempat pembangunan Perguruan Tinggi Negeri (PTN) Konghucu. Program pemerintah pusat terkait pembangunan PTN Konghucu ini nyatanya menimbulkan respon yang beragam dari masyarakat Bangka Belitung, ada yang menolak, ada yang mendukung, dan ada pula yang sekadar mempertanyakan. Penelitian ini akan melihat bagaimana wacana yang dikonstruksi oleh masing-masing pihak dalam memenangkan pandangan publik. Lebih lanjut, riset ini juga akan melihat implikasi sosial dan hukum dari hadirnya pertarungan wacana tersebut, dengan diharapkan dapat dijadikan bahan pertimbangan atau rekomendasi kepada pihak terkait. Metode yang digunakan dalam riset ini adalah kualitatif deskriptif dengan proses pengumpulan data primer dan sekuender. Data primer diperoleh langsung melalui observasi, wawancara, dan FGD (Focus Group Discussion), sedangkan data sekunder diperoleh melalui berita online, buku, jurnal dan hasil-hasil penelitian terdahulu. Dari hasil penelitian ini, peneliti menemukan wacana yang dikonstruksikan dari masing-masing pihak yang Pro dan Kontra.
Challenges and Opportunities in the Implementation of School Literacy Movement at Senior High Schools in Bangka Belitung Taufiq, M. Aries; Herza, Herza; Putri, Rahmi Eka; Ariksa, Jeri; Amalia, Resti
Journal of Education Research Vol. 5 No. 4 (2024)
Publisher : Perkumpulan Pengelola Jurnal PAUD Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37985/jer.v5i4.1748

Abstract

The purpose of this study was to examine the implementation of the School Literacy Movement (SLM) as well as its challenges in high schools in Bangka Belitung. The study combined a descriptive method with a qualitative approach. Principals, instructors, librarians, and a number of student representatives from grades X through XII from three schools in Kab. Bangka Barat were the subjects of this study. In order to gather data for this study, observation, interviews, and documentation were used. The study's findings demonstrated that the SLM program had not been executed at SMA/MA in Kab. Bangka Barat in the most effective way possible. This was evident from the inadequate preparatory phase, which prevented the SLM program from being implemented to its full potential. The implementation of this SLM remained hampered by a number of challenges, according to this study. These included students' low reading interest, the school's limited supply of reading materials, its lack of time to give students reading assignments, and its inconsistent application. Also, it had not been shown how important parents of students were to the success of this program.
Paradoks Energi Hijau: Tinjauan Sosiologis Atas Program Co-firing PLTU di Desa Air Anyir, Bangka Darmawan, Budi; Zulkarnain, Iskandar; Herza, Herza; Wilujeng, Panggio Restu
JUPEIS : Jurnal Pendidikan dan Ilmu Sosial Vol. 4 No. 3 (2025): JUPEIS: Jurnal Pendidikan dan Ilmu Sosial
Publisher : Jompa Research and Development

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57218/jupeis.Vol4.Iss3.1575

Abstract

Penelitian ini menggunakan pendekatan studi pustaka dengan kerangka sosiologi lingkungan dan analisis kekuasaan untuk mengkaji praktik co-firing di Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Air Anyir, Bangka. Co-firing, yaitu pencampuran batubara dengan biomassa seperti wood chips, dipromosikan sebagai bagian dari transisi menuju green energy di Indonesia. Namun, di balik narasi hijau tersebut, terdapat dinamika ekologis, sosial, dan politik yang kompleks. Penelitian ini menganalisis persoalan co-firing dengan pendekatan kualitatif berbasis studi literatur, merujuk pada lebih dari 30 sumber primer dan sekunder, termasuk artikel ilmiah, laporan organisasi masyarakat sipil, dan dokumen kebijakan energi. Hasil analisis menunjukkan bahwa program co-firing tidak terlepas dari praktik eksklusi ruang hidup, intensifikasi eksploitasi sumber daya alam, serta reproduksi ketimpangan struktural yang menguntungkan rezim energi fosil. Co-firing tampil sebagai teknologi transisi yang kontradiktif, mencerminkan logika kapitalisme hijau yang mengabaikan keadilan ekologis dan sosial. Temuan ini memberikan kontribusi terhadap wacana keadilan energi dan memperkuat kritik terhadap praktik transisi energi yang elitis dan eksploitatif di Indonesia.