Penelitian ini bertujuan untuk menguji perbedaan kinerja auditor yang diberikan motivasi positif dan motivasi negatif, berdasarkan perspektif teori Perilaku (Behaviorism). Masalah yang diangkat dalam penelitian ini adalah rendahnya kinerja auditor. Untuk mencapai tujuan tersebut, penelitian ini menggunakan metode eksperimen semu yang dilaksanakan di Kantor Akuntan Publik BCA, Kota Medan, dengan populasi sebanyak 35 auditor. Sampel penelitian terdiri dari 32 auditor yang dipilih menggunakan teknik simple random sampling. Data dikumpulkan dengan lembar observasi, dan analisis data dilakukan menggunakan uji beda untuk menguji hipotesis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan signifikan antara kinerja auditor yang diberikan motivasi positif dan motivasi negatif, di mana kinerja auditor yang diberikan motivasi positif lebih tinggi dibandingkan dengan yang diberikan motivasi negatif. Implikasi praktis dari penelitian ini adalah manajer atau pimpinan di Kantor Akuntan Publik BCA sebaiknya lebih fokus pada penerapan kebijakan motivasi positif untuk meningkatkan kinerja auditor. Secara teoritis, temuan ini dapat dijadikan dasar dalam pengembangan model motivasi yang memperhitungkan faktor psikologis. Penelitian selanjutnya disarankan untuk mengkaji motivasi dengan menggunakan teori ekspektansi dan teori kebutuhan Maslow serta memperluas sampel penelitian untuk memperoleh hasil yang lebih representatif.
Copyrights © 2025