Pembangunan perkotaan yang berkelanjutan membutuhkan sinergi antara perencanaan tata ruang yang baik dan keterlibatan aktif masyarakat. Kota Jantho, sebagai pusat pemerintahan Kabupaten Aceh Besar, memiliki peran strategis dalam struktur wilayah berdasarkan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Aceh Besar. Namun, perkembangan Kota Jantho masih menghadapi berbagai tantangan, terutama dalam penyediaan infrastruktur hijau dan integrasi kawasan peri-urban seperti Desa Barueh. Desa ini memiliki potensi besar sebagai kawasan penyangga dengan konsep Integrated Green City, tetapi masih mengalami keterbatasan dalam infrastruktur dan aksesibilitas. Kegiatan ini bertujuan untuk mendorong partisipasi masyarakat dalam mendukung pengembangan kawasan hijau di Kota Jantho, khususnya melalui perencanaan yang selaras dengan potensi lokal. Metode yang digunakan meliputi Focus group Discussion dengan pemangku kepentingan, serta perancangan strategi pemberdayaan masyarakat dalam pemanfaatan ruang hijau dan infrastruktur ramah lingkungan. Hasil dari kegiatan ini menunjukkan terdapat enam pilar utama untuk perencanaan kawasan Desa Bareuh yaitu penyediaan ruang terbuka hijau, transportasi berkelanjutan, pengelolaan air dan limbah, bangunan hijau, energi terbarukan, serta partisipasi masyarakat. Hasil dari kegiatan ini menunjukkan bahwa keterlibatan masyarakat dalam perencanaan dapat meningkatkan kesadaran terhadap pembangunan berkelanjutan. Dengan kolaborasi yang baik antara pemangku kepentingan, Desa Barueh berpotensi berkembang menjadi kawasan hijau yang berkelanjutan dan berdaya saing.
Copyrights © 2025