Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Analisis Permasalahan Kualitas, Kontinuitas dan Kuantitas Air Bersih di Kabupaten Aceh Besar Salni, Anisa Febri; Hasan, Zainuddin; Yusuf, Myna Agustina
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Arsitektur dan Perencanaan Vol 8, No 2 (2024): Volume 8, No.2, Mei 2024
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/jimap.v8i2.25418

Abstract

Berdasarkan data rekapitulasi tahunan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Mountala tahun 2021, cakupan pelayanan air bersih di Kabupaten Aceh Besar masih sekitar 48,87% sedangkan target ideal yang harus dicapai adalah 80%. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur tingkat permasalahan jaringan air bersih melalui 3 parameter yakni kualitas, kontinuitas dan kuantitas air bersih yang dihitung dengan menggunakan teknik skoring terhadap lima kecamatan pada wilayah pelayanan dari cabang produksi Siron. Melalui perhitungan metode skoring didapatkan hasil bahwa tingkat permasalahan terparah ada pada permasalahan kontinuitas dengan nilai jam operasi layanan hanya sekitar 66,6% saja sedangkan perameter kuantitas dan kualitas memiliki nilai persentase penyelesaian masalah yang sudah mencapai 74% dan 76% untuk masing-masing parameter. Berdasarkan hasil akumulasi dari perhitungan metode skoring diketahui bahwa Kecamatan Blang Bintang merupakan kecamatan dengan skor paling rendah atau merupakan wilayah paling bermasalah terhadap jaringan air bersih dibandingkan empat kecamatan lainnya.
Faktor – Faktor Penyebab Penyalahgunaan Narkotika oleh Kalangan Remaja di Kota Bandar Lampung Hasan, Zainuddin; Nathaniel, Yoshua Pascal; Marcello, Muhammad Reuben; Fernando, Juan
Jurnal Hukum Malahayati Vol 5, No 1 (2024)
Publisher : Universitas Malayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Masalah narkoba di Bandar Lampung khususnya di kalangan remaja masih tergolong darurat. Terbukti dengan semakin banyaknya penyalahguna atau pecandu narkoba, bahkan dikalangan anak muda, seiring dengan meningkatnya pengungkapan kasus kejahatan narkoba, polanya semakin beragam dan jaringan sindikatnya semakin masif, hingga polisi yang bertugas menegakkan hukum, ada adalah individu yang menyalahgunakan jabatannya untuk menjadi pengedar narkoba. Masyarakat Lampung saat ini dihadapkan pada situasi yang sangat memprihatinkan akibat maraknya peredaran gelap narkotika. Keprihatinan ini semakin menajam akibat maraknya peredaran gelap narkotika yang telah menyebar ke seluruh lapisan masyarakat, dari kalangan bawah hingga kalangan atas, bahkan generasi muda. Hal ini akan sangat mempengaruhi kehidupan bangsa di masa depan. Perilaku sebagian remaja yang mengabaikan norma dan hukum yang berlaku serta lingkungan pertemanan atau pergaulan menjadi salah satu penyebab maraknya penggunaan narkoba di kalangan generasi muda. Dalam kehidupan sehari-hari masih banyak remaja yang masih menyalahgunakan narkoba, penelitian ini menggunakan pendekatan masalah yuridis. Adapun jenis dan sumber datanya terdiri dari data primer yang bersumber dari lapangan, berupa wawancara dengan Kepala Humas Narkotika BNNP Jateng. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan penulis, dapat disimpulkan bahwa peran Badan Narkotika Nasional dalam penanggulangan tindak pidana narkotika adalah sebagai pencegahan, pemberantasan penyalahgunaan, peredaran gelap narkotika (P4GN) dan juga berperan sebagai berperan dalam melakukan penyidikan, penuntutan, dan pemeriksaan penyalahgunaan narkotika. kelas 1 oleh anak-anak.
Perencanaan Penataan Kawasan Mangrove di Gampong Lamnga berbasis Pemetaan Spasial guna menjadi Kawasan Ekowisata Achmad, Ashfa; Firdus, Firdus; Mellisa, Siska; Ramli, Ichwana; Hasan, Zainuddin
Suluah Bendang: Jurnal Ilmiah Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 24, No 3 (2024): Suluah Bendang: Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/sb.05940

Abstract

Kawasan mangrove memiliki peran vital dalam ekosistem pesisir, baik dari segi ekologi maupun ekonomi, terutama dalam pengembangan ekowisata. Masyarakat di Gampong Lamnga di Kabupaten Aceh Besar melakukan budidaya tiram dan memiliki ekosistem mangrove yang masih terjaga, namun potensi ekowisata dan budidaya tiram di daerah ini belum dimanfaatkan secara optimal. Kegiatan ini bertujuan untuk menata kawasan mangrove berbasis pemetaan spasial sebagai kawasan ekowisata yang dapat mendukung peningkatan pendapatan masyarakat. Dengan menggunakan metode pemetaan spasial, survei lapangan, dan wawancara dengan masyarakat lokal, kegiatan ini menghasilkan rekomendasi mengenai rencana zonasi dan pengembangan ekowisata berkelanjutan yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat Gampong Lamnga. Pemetaan spasial memberikan  pemahaman yang lebih baik tentang karakteristik dan potensi kawasan, dalam budidaya tiram sekaligus membantu menentukan area yang layak dikembangkan sebagai destinasi ekowisata. Hasil kegiatan ini diharapkan dapat menjadi dasar bagi pengelolaan kawasan mangrove secara berkelanjutan. Pengelolaan yang baik akan mendukung perlindungan ekosistem sambil menciptakan peluang bagi pariwisata yang ramah lingkungan. Dengan pendekatan ini, Gampong Lamnga dapat diubah menjadi destinasi ekowisata yang menarik, memberikan manfaat sosial dan ekonomi bagi masyarakat, serta menjaga keberlanjutan ekosistem mangrove. Pengembangan yang terencana akan memastikan ekosistem ini tetap terjaga dan mendukung kehidupan ekonomi untuk menjadi model pengembangan ekowisata berbasis mangrove yang berkelanjutan.
Sinergi Perencanaan Kawasan Integrated Green City dan Keterlibatan Masyarakat dalam Pembangunan Desa Bareuh, Kota Jantho, Kabupaten Aceh Besar Hanifah, Winda; Hasan, Zainuddin; Al-Fath, Raja
PESARE: Jurnal Pengabdian Sains dan Rekayasa Vol 3, No 2 (2025): Juni 2025
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/pesare.v3i2.44731

Abstract

Pembangunan perkotaan yang berkelanjutan membutuhkan sinergi antara perencanaan tata ruang yang baik dan keterlibatan aktif masyarakat. Kota Jantho, sebagai pusat pemerintahan Kabupaten Aceh Besar, memiliki peran strategis dalam struktur wilayah berdasarkan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Aceh Besar. Namun, perkembangan Kota Jantho masih menghadapi berbagai tantangan, terutama dalam penyediaan infrastruktur hijau dan integrasi kawasan peri-urban seperti Desa Barueh. Desa ini memiliki potensi besar sebagai kawasan penyangga dengan konsep Integrated Green City, tetapi masih mengalami keterbatasan dalam infrastruktur dan aksesibilitas. Kegiatan ini bertujuan untuk mendorong partisipasi masyarakat dalam mendukung pengembangan kawasan hijau di Kota Jantho, khususnya melalui perencanaan yang selaras dengan potensi lokal. Metode yang digunakan meliputi Focus group Discussion dengan pemangku kepentingan, serta perancangan strategi pemberdayaan masyarakat dalam pemanfaatan ruang hijau dan infrastruktur ramah lingkungan. Hasil dari kegiatan ini menunjukkan terdapat enam pilar utama untuk perencanaan kawasan Desa Bareuh yaitu penyediaan ruang terbuka hijau, transportasi berkelanjutan, pengelolaan air dan limbah, bangunan hijau, energi terbarukan, serta partisipasi masyarakat. Hasil dari kegiatan ini menunjukkan bahwa keterlibatan masyarakat dalam perencanaan dapat meningkatkan kesadaran terhadap pembangunan berkelanjutan. Dengan kolaborasi yang baik antara pemangku kepentingan, Desa Barueh berpotensi berkembang menjadi kawasan hijau yang berkelanjutan dan berdaya saing.
Penilaian Tingkat Efektivitas Fungsi Taman di Kecamatan Meuraxa, Kota Banda Aceh Aryastiana, Putri; Hasan, Zainuddin; Sabila, Farisa
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Arsitektur dan Perencanaan Vol 9, No 1 (2025): Volume 9, No.1, Februari 2025
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/jimap.v9i1.25914

Abstract

Taman adalah salah satu komponen yang terdapat dalam Ruang Terbuka Hijau Publik (RTHP) yaitu taman. Taman sering digunakan sebagai tempat untuk melakukan berbagai kegiatan seperti rekreasi, wisata, kuliner, dan kegiatan pembelajaran maupun penelitian. Kecamatan Meuraxa saat ini memiliki luas RTH seluas 11,442 Ha yang dimanfaatkan untuk aktivitas rekreasi, wisata, kuliner, dan kegiatan lainnya. Kualitas sebuah taman dapat diketahui melalui keberlanjutan fungsi taman yang dapat diwujudkan melalui keberhasilan pemanfaatan fungsi taman yang telah ada. Dalam mengukur keberhasilan tersebut, dapat dilakukan dengan melakukan penilaian terhadap efektivitas pemanfaatan taman di lokasi penelitian. Hal ini dapat menjadi acuan dalam upaya menciptakan lingkungan perkotaan yang berkelanjutan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menilai sejauh mana taman di Kecamatan Meuraxa, Kota Banda Aceh berfungsi sebagai Ruang Terbuka Publik (RTP), dengan mengukur efektivitas fungsinya berdasarkan persepsi masyarakat melalui penggunaan kuesioner daring. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis skoring menggunakan kategorisasi jenjang. Hasil analisis menunjukkan bahwa (1) Taman Kuliner Ulee Lheue cukup efektif untuk semua fungsi taman, (2) Ulee Lheue Park cukup efektif untuk fungsi ekologis, sosial, dan ekonomi sedangkan sangat efektif untuk fungsi estetika (3) Taman Pantai Cermin cukup efektif untuk fungsi ekologis, sosial, dan ekonomi sedangkan sangat efektif untuk fungsi estetika, dan (4) Taman Wisata Meuraxa cukup efektif untuk fungsi ekologis, sosial, dan ekonomi sedangkan sangat efektif untuk fungsi estetika