Permasalahan yang terjadi di SDI Al-Amanah TangSel yang dimana peserta didik di kelas 2 masih kurang menanamkan perilaku sopan santun kepada teman sebayanya maupun kepada guru baik dalam berbahasa dan berperilaku di sekolah. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif deskriptif.Teknik pengumpulan data dengan triangulasi (gabungan) dan wawancara, observasi dan dokumentasi.Bentuk strategi upaya pembiasaan sikap sopan santun agar menjadi bagian dari pola hidup seseorang yang dapat dicerminkan melalui sikap dan perilaku keseharian.Beberapa perilaku sopan santun yang ditanamkan di sekolah: Siswa bersalaman seraya mencium tangan guru setiap pagi, Membiasakan lima āSā, senyum, salam, sapa, sopan, santun, berjalan dengan sopan santun di hadapan guru, Semua itu terbingkai melalui nasihat, keteladanan dari para tenaga kependidikan serta pembiasaan yang dilakukan terhadap siswa. Menggunakan peran sekolah dalam memberikan contoh sikap sopan santun oleh guru dan menggunakannya sebagai model bagi peserta didik lalu mengintegrasi perilaku sopan santun dalam setiap mata pelajaran sehingga tanggung jawab perkembangan peserta didik tidak hanya menjadi beban guru agama dan pendidikan moral Pancasila .Siswa perlu diajarkan tentang pentingnya beribadah dengan sopan dan beradab. Sedangkan solusinya untuk menanamkan karakter sopan santun yaitu: penting bagi siswa untuk mendengarkan nasehat guru, menghargai teman sebaya, berbicara dengan sopan kepada guru atau orang yang lebih tua, mentaati peraturan di sekolah, disiplin dalam kelas, dan menunjukkan penghormatan kepada guru.
Copyrights © 2023