Tuberkulosis resistan obat (Tb-RO) dapat terjadi akibat pengobatan tuberkulosis yang tidak adekuat baik dari segi paduan, dosis, ataupun durasinya. Saat ini, Indonesia menempati peringkat 5 negara dengan beban tinggi Tb-RO. Peran aktif dari masyarakat dibutuhkan pada umumnya, terutama keluarga untuk terus memberikan motivasi kepada pasien Tb agar bisa mengkonsumsi obat sampai dengan selesainya pengobatan sehingga tidak terjadi resistensi obat. Desa Nagrak dan Desa Ciangsana di kabupaten Bogor merupakan salah satu wilayah dengan tingkat kasus Tb tertinggi di Indonesia. Oleh sebab itu, penyuluhan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat setempat tentang Tb-RO serta memotivasi mereka sehingga dapat melakukan upaya pencegahan Tb-RO sedini mungkin. Kegiatan ini melibatkan 30 peserta usia dewasa dengan menggunakan media poster dan powerpoint untuk menyampaikan materi yang meliputi definisi, gejala, faktor risiko, pengobatan dan efek sampingnya serta terutama pencegahannya. Evaluasi dilakukan menggunakan kuesioner pretest dan post-test untuk menilai peningkatan pemahaman peserta. Hasil Wilcoxon signed rank test menunjukan bahwa hasil post-test lebih tinggi secara bermakna dibandingkan pretest (p <0,001). Dampak dari penyuluhan ini adalah peningkatan pengetahuan peserta terhadap penyakit Tb-RO diharapkan akan mempengaruhi sikap dan upaya mereka untuk memotivasi masyarakat yang lain untuk mencegah terjadinya Tb-RO.
Copyrights © 2025