Pengembangan literasi bahasa Inggris dalam konteks sains merupakan tantangan di wilayah perbatasan, termasuk di SMA Negeri 3 Malinau. Kegiatan pengabdian ini bertujuan meningkatkan kemampuan siswa anggota Fun Chemistry Club (FCC) dalam memahami dan mengkomunikasikan konsep kimia berbahasa Inggris. Metode yang digunakan adalah pembinaan hybrid selama dua bulan (Oktober–November 2024), melibatkan praktisi dari Universitas Lampung secara daring dan guru pembina serta siswa secara luring. Evaluasi dilakukan dengan pre-test, post-test, observasi, dan angket refleksi. Hasil menunjukkan peningkatan skor rata-rata siswa dari 62,5 pada pre-test menjadi 81,3 pada post-test, serta peningkatan partisipasi dan kepercayaan diri siswa dalam menggunakan bahasa Inggris. Kendala utama adalah keterbatasan akses teknologi dan jaringan internet, namun dapat diatasi melalui peran aktif guru pembina. Hasil pengabdian ini memberikan kontribusi penting dalam memperkuat literasi bahasa Inggris sains di sekolah perbatasan, sekaligus membuka peluang pengembangan pembelajaran berbasis hybrid di masa depan. Mitra, dalam hal ini pihak sekolah dan guru pendamping, merasakan dampak positif berupa peningkatan motivasi belajar siswa, peningkatan kualitas pembelajaran kimia berbasis bilingual, serta terbukanya wawasan baru bagi guru dalam mengintegrasikan bahasa Inggris dalam pembelajaran sains.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025