Kemendikbud mengartikan Kemampuan berliterasi sebagai kemampuan mengakses,memahami,dan menggunakan sesuatu secara cerdas melalui berbagai kegiatan,antaralain membaca, melihat, menyimak, menulis, dan atau berbicara. Salah satu akses literasi ini adalah pojok bacakelas sebagai perpustakaan mini yang dihadirkan dalam kelas sehingga lebih mendekatkan dan mengakrabkanlagi siswa dengan bahan bacaannya. Penelitian ini dilakukan di 3 kecamatan kota Bireuen,Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dan dengan teknik pengumpulan data yaitu observasi,wawancara danangket. Hasil penelitianmenunjukkanbahwa gerakanliterasi pojok baca belum terlaksana secara menyeluruh karena hanya ada 2 Kampus yang memiliki pojokbaca kelas masing-masing 1 Perpustakaan. Padahal seruan ini sudah dicanangkan olehpemerintah sejak tahun 2016 untuk mengembalikan budaya baca Mahasiswa/i, alasan yang mendasar oleh Kampus adalah keterbatasan dana dan minimnya pengalaman dalam mendesain pojok baca kelas.Dilihat dari eksistensi daya baca mahasiswa/i memberikan gambaran bahwa mahasiswa sangat menyambut baik kehadiran literasi minat baca di perpustaan ditandai dengan aktivitas dan antusias mahasiswa dalam membaca buku bacaan sebelum pelajaran dimulai dan pada saat jam istrahat.
Copyrights © 2024