Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh variasi tepung tapioka dan tepung aren dengan persentase terbaik terhadap susut masak dan hasil uji organoleptik pada bakso ayam afkir. Bahan yang digunakan adalah daging dada ayam petelur yang sudah tidak produktif berusia 80 minggu dengan berat total 2800 gram. Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini antara lain, timbangan digital, alat tulis dan kuesioner. Penelitian ini menggunakan metode percobaan dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Dalam penelitian ini terdapat 4 perlakuan dan 6 ulangan. Data yang diperoleh dari pengujian susut masak dan uji organoleptik pada bakso akan dianalisis menggunakan uji ANOVA (Analysis of Variance). Jika terdapat hasil yang nyata atau sangat nyata, akan dilanjutkan dengan pengujian BNT (Beda Nyata Terkecil). Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan tepung aren berpengaruh sangat nyata (P<0,01) terhadap uji susut masak dan uji organoleptik warna, namun berpengaruh tidak nyata (P>0,05) pada uji organoleptik aroma dan rasa. Rata-rata nilai susut masak (P0) = 7.44%a, (P1) = 7.37%a , (P2) = 5.82%b dan (P3) = 5.15%c . Rata-rata nilai warna (P0) = 2.56d, (P1) = 2.91c, (P2) = 3.31b , dan (P3) = 3.91a Rata-rata nilai aroma (P0) = 2.33, (P1) = 2.31, (P2) = 2.21 dan (P3) = 2.41. Rata-rata nilai rasa (P0) = 2.15, (P1) = 2.06, (P2) = 1.91 dan, (P3) = 2.11. Berdasarkan hasil dari penelitian, dapat disimpulkan bahwa variasi tepung tapioka 15% dan tepung aren sebesar 15% pada pembuatan bakso ayam afkir dapat menghasilkan bakso dengan minim susut masak dan menambah nilai organoleptik warna.Kata Kunci : Bakso, Ayam Afkir, Tepung Aren, Susut Masak, Organoleptik
Copyrights © 2025