Kabupaten Kepulauan Meranti di Provinsi Riau merupakan salah satu wilayah penghasil sagu terbesar di Indonesia, dengan potensi produksi yang diperkirakan mencapai hampir 3,92 juta ton beras sagu pada tahun 2040. Selain sebagai sumber pangan, sagu juga menghasilkan limbah yang dapat dimanfaatkan untuk berbagai produk bernilai seperti pakan ternak, pupuk organik, dan bioenergi, yang mendukung keberlanjutan dan pengurangan dampak negatif terhadap lingkungan. Namun, pemanfaatan sagu masih dihadapkan pada kendala rendahnya nilai tambah produk, keterbatasan teknologi pengolahan, serta akses pasar yang terbatas. Artikel ini bertujuan untuk mengeksplorasi potensi agronomis, sosial-ekonomi, dan lingkungan dari sagu di Kabupaten Kepulauan Meranti, serta mengidentifikasi tantangan dan peluang dalam pengembangannya. Metode yang digunakan adalah studi kepustakaan dengan menganalisis berbagai literatur relevan antara tahun 2010 hingga 2024. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sagu memiliki potensi besar sebagai komoditas unggulan dengan dampak positif terhadap ketahanan pangan dan perekonomian lokal. Namun, pengembangannya memerlukan peningkatan teknologi pengolahan, dukungan infrastruktur, dan penguatan akses pasar. Sagu juga memiliki peluang sebagai bahan baku bioenergi yang ramah lingkungan, khususnya bioetanol. Untuk memaksimalkan potensi ini, diperlukan sinergi antara pemerintah, lembaga penelitian, pelaku usaha, dan masyarakat lokal dalam meningkatkan nilai tambah produk dan pengembangan industri berbasis sagu.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025