Budaya lokal berpotensi menjadi sumber pendidikan karakter dan penguatan identitas sebagaimana menjadi kebijakan moderasi beragama dan Profil Pelajar Pancasila. Namun, implementasi oleh 55% guru dalam pembelajaran Pendidikan Agama Buddha menghadapi tantangan dan kendala. Kegiatan pengabdian bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan kemampuan guru dalam mengintegrasikan nilai-nilai tersebut ke dalam rencana dan pembelajaran. Kegiatan berlangsung selama dua hari di SMK Mpu Tantular Banyumas dengan melibatkan 20 guru melalui metode ceramah, diskusi, brainstorming, kerja kelompok, dan ice breaking. Evaluasi pengabdian dilakukan dengan menggunakan model Kirkptrick pada tiga level, yaitu reaksi, pembelajaran, dan perubahan perilaku. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa keberhasilan sangat tinggi ada pada level reaksi, dengan Tingkat kepuasan peserta pengabdian mencapai 99,34%. Pada level pembelajaran, meskipun efektivitasnya tergolong rendah dengan N-Gain sebesar 0,17, sedangkan rata-rata peningkatan pemahaman yang dicapai peserta sebesar 24,38%. Pada evaluasi level perilaku, tingkat keberhasilan yang dicapai peserta adalah sebesar 95,42% dengan 78,6% peserta berhasil mengintegrasikan nilai-nilai moderasi beragama dan berkebinekaan global ke dalam rencana pembelajaran. Kendala utama yang dihadapi mencakup keterbatasan waktu, aksesibilitas lokasi kegiatan, dan kesiapan awal peserta. Kegiatan pengabdian ini memberikan kontribusi penting dalam mendorong adanya integrasi nilai-nilai moderasi beragama dan berkebinekaan global dalam pembelajaran berbasis budaya lokal, serta dapat menjadi model dalam mendukung pendidikan berbasis budaya lokal yang inklusif.
Copyrights © 2025