Anak tuna grahita kerap mengalami kesulitan dalam mengenal angka akibat keterbatasan kognitif dan minimnya media pembelajaran yang adaptif. Pembelajaran di SLB masih didominasi metode konvensional sehingga kurang untuk mengoptimalkan potensi belajar anak berkebutuhan khusus. Diperlukan media interaktif seperti Smart Box yang mampu merangsang visual, audio, dan kinestetik secara simultan untuk meningkatkan pemahaman numerasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan media pembelajaran Smart Box terhadap kemampuan mengenal angka pada anak tuna grahita di SLB YPAC Kota Malang. Latar belakang penelitian ini berangkat dari kenyataan bahwa siswa tuna grahita sering mengalami hambatan dalam mengenal angka akibat keterbatasan kognitif dan kurangnya media pembelajaran yang adaptif. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain eksperimen semu one group pretest-posttest. Subjek penelitian terdiri dari 10 siswa tuna grahita ringan yang dipilih secara purposive. Data dikumpulkan melalui tes pretest dan posttest serta observasi selama pembelajaran berlangsung. Hasil analisis menunjukkan peningkatan skor rata-rata dari 39,9 pada pretest menjadi 74,8 pada posttest. Uji paired samples t-test menunjukkan nilai t = −19,4 dengan p < 0,001, yang mengindikasikan adanya pengaruh yang sangat signifikan dari penggunaan Smart Box terhadap peningkatan kemampuan mengenal angka. Media ini terbukti efektif karena mampu mengintegrasikan rangsangan visual, audio, dan kinestetik yang sesuai dengan karakteristik belajar anak tuna grahita. Hasil ini sejalan dengan teori pembelajaran multisensori dan penelitian terdahulu yang menekankan pentingnya media interaktif dalam pendidikan luar biasa. Temuan ini memberikan kontribusi bagi pengembangan media pembelajaran berbasis teknologi ramah disabilitas dan menjadi rekomendasi dalam implementasi strategi pembelajaran inovatif di SLB.
Copyrights © 2025