Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Efektivitas Model Contextual Teaching Learning terhadap Pemahaman Konsep dalam pembelajaran IPA Siswa Sekolah Dasar: Studi pada Kelas IV SDN Inpres Kananga 1 Andini, Nur Halizsah; Suhartyaningsih, Suhartyaningsih
Galaxy: Jurnal Pendidikan MIPA dan Teknologi Vol. 2 No. 1 (2025): Galaxy: Jurnal Pendidikan MIPA dan Teknologi
Publisher : Yayasan Insan Mulia Bima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59923/galaxy.v2i1.447

Abstract

Latar belakang penelitian ini didasarkan pada rendahnya pemahaman konsep IPA siswa akibat dominasi model pembelajaran konvensional yang tidak mengaitkan materi dengan konteks nyata kehidupan. Penelitian ini bertujuan untuk menguji efektivitas model Model Contextual Teaching Learning dalam meningkatkan pemahaman konsep bagian-bagian tumbuhan pada siswa kelas IV SDN Inpres Kananga 1. Pendekatan kuantitatif dengan desain eksperimen semu one group pretest-posttest digunakan untuk mengetahui pengaruh penerapan model Contextual Teaching Learning terhadap peningkatan pemahaman siswa. Instrumen yang digunakan berupa tes pilihan ganda sebanyak 20 soal, dianalisis secara deskriptif dan inferensial. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan rata-rata nilai dari 47,0 (pretest) menjadi 82,3 (posttest), dengan selisih sebesar 35,3 poin. Seluruh siswa mencapai ketuntasan belajar, dan analisis paired sample t-test menunjukkan adanya perbedaan yang sangat signifikan (p < 0,001). Perhitungan N-Gain menghasilkan rata-rata skor sebesar 0,67 yang berada pada kategori sedang dan persentase N-Gain score sebesar 67,07 yang termasuk kategori cukup efektif. Temuan ini menunjukkan bahwa Model Contextual Teaching Learning bukan hanya mampu meningkatkan pemahaman konseptual siswa secara signifikan, tetapi juga menciptakan proses belajar yang lebih aktif, reflektif, dan bermakna. Dalam hal ini, peneliti membagikan informasi yang strategis untuk mengembangkan model yang lebih aplikatif dalam pembelajaran IPA yakni model Contextual Teaching Learning pada jenjang sekolah dasar.
Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran Smart Box Terhadap Kemampuan Mengenal Angka untuk Anak Tuna Grahita Khairunnisa; Andini, Nur Halizsah
Galaxy: Jurnal Pendidikan MIPA dan Teknologi Vol. 2 No. 1 (2025): Galaxy: Jurnal Pendidikan MIPA dan Teknologi
Publisher : Yayasan Insan Mulia Bima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59923/galaxy.v2i1.454

Abstract

Anak tuna grahita kerap mengalami kesulitan dalam mengenal angka akibat keterbatasan kognitif dan minimnya media pembelajaran yang adaptif. Pembelajaran di SLB masih didominasi metode konvensional sehingga kurang untuk mengoptimalkan potensi belajar anak berkebutuhan khusus. Diperlukan media interaktif seperti Smart Box yang mampu merangsang visual, audio, dan kinestetik secara simultan untuk meningkatkan pemahaman numerasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan media pembelajaran Smart Box terhadap kemampuan mengenal angka pada anak tuna grahita di SLB YPAC Kota Malang. Latar belakang penelitian ini berangkat dari kenyataan bahwa siswa tuna grahita sering mengalami hambatan dalam mengenal angka akibat keterbatasan kognitif dan kurangnya media pembelajaran yang adaptif. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain eksperimen semu one group pretest-posttest. Subjek penelitian terdiri dari 10 siswa tuna grahita ringan yang dipilih secara purposive. Data dikumpulkan melalui tes pretest dan posttest serta observasi selama pembelajaran berlangsung. Hasil analisis menunjukkan peningkatan skor rata-rata dari 39,9 pada pretest menjadi 74,8 pada posttest. Uji paired samples t-test menunjukkan nilai t = −19,4 dengan p < 0,001, yang mengindikasikan adanya pengaruh yang sangat signifikan dari penggunaan Smart Box terhadap peningkatan kemampuan mengenal angka. Media ini terbukti efektif karena mampu mengintegrasikan rangsangan visual, audio, dan kinestetik yang sesuai dengan karakteristik belajar anak tuna grahita. Hasil ini sejalan dengan teori pembelajaran multisensori dan penelitian terdahulu yang menekankan pentingnya media interaktif dalam pendidikan luar biasa. Temuan ini memberikan kontribusi bagi pengembangan media pembelajaran berbasis teknologi ramah disabilitas dan menjadi rekomendasi dalam implementasi strategi pembelajaran inovatif di SLB.
Efektivitas Model Project-Based Learning untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Sekolah Dasar Andini, Nur Halizsah; Muhammad, Muhammad
DIKSI: Jurnal Kajian Pendidikan dan Sosial Vol. 6 No. 2 (2025): Diksi: Jurnal Kajian Pendidikan dan Sosial
Publisher : Yayasan Pendidikan Bima Berilmu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53299/diksi.v6i2.1612

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menguji efektivitas penerapan model Project Based Learning (PjBL) dalam meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa kelas V di SDN Inpres Kananga 1. Latar belakang penelitian ini didasari oleh rendahnya kemampuan berpikir kritis siswa dalam menghadapi persoalan kompleks, serta terbatasnya penerapan model pembelajaran yang mampu menstimulasi cara berpikir tingkat tinggi di sekolah dasar. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan rancangan eksperimen semu berbentuk one group pretest-posttest design, yang melibatkan satu kelas beranggotakan 15 siswa. Instrumen utama berupa tes uraian disusun sesuai dengan indikator berpikir kritis dari Ennis, serta dilengkapi dengan lembar observasi guna memperkuat validitas proses penelitian. Hasil analisis menunjukkan adanya peningkatan skor rata-rata dari 56,6 pada pre-test menjadi 82,7 pada post-test. Uji paired sample t-test menunjukkan nilai signifikansi p < 0,001, yang menandakan terdapat perbedaan yang sangat signifikan antara nilai sebelum dan sesudah perlakuan. Peningkatan tersebut juga diperkuat oleh perhitungan N-Gain sebesar 0,6042, dengan simpangan baku 0,04619. Temuan ini menunjukkan bahwa model PjBL efektif dalam meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa melalui aktivitas kolaboratif, pemecahan masalah, dan eksplorasi proyek. Temuan ini tidak hanya memperlihatkan peningkatan skor secara signifikan dari pre-test ke post-test dan N-Gain yang berada pada kategori sedang serta penelitian ini memberikan bukti nyata bahwa model PjBL tidak hanya berhasil diterapkan di jenjang yang lebih tinggi, tetapi juga efektif meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa sekolah dasar. Dengan demikian, model PjBL relevan untuk diterapkan secara sistematis dalam pembelajaran sekolah dasar guna mengembangkan kompetensi abad 21 secara menyeluruh.