Krisis energi global dan rendahnya literasi energi bersih di kalangan pelajar mendorong perlunya edukasi teknologi alternatif yang berkelanjutan. Kegiatan pengabdian ini dilatarbelakangi oleh kebutuhan untuk meningkatkan wawasan siswa terhadap teknologi energi terbarukan, khususnya fuel cell. Tujuan kegiatan ini adalah untuk memperkenalkan prinsip dasar kerja teknologi fuel cell serta membangun pemahaman dan keterampilan awal siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sebagai bagian dari edukasi transisi energi hijau. Pengumpulan data dilakukan sebagai langkah evaluatif untuk meninjau keberhasilan kegiatan PkM. Tolok ukur keberhasilan ditentukan berdasarkan peningkatan pemahaman kognitif siswa serta tingkat partisipasi dan respons positif terhadap materi pelatihan. Metode pelaksanaan menggunakan pendekatan pelatihan interaktif, pendidikan masyarakat, dan substitusi ipteks. Peserta kegiatan berjumlah lebih dari 50 siswa jurusan Bisnis dan Manajemen di SMK Swasta Nurul Amaliyah Tanjung Morawa. Teknik pengumpulan data mencakup pre-test dan post-test untuk mengukur peningkatan pemahaman, observasi untuk menilai keterlibatan siswa, serta wawancara semi-terstruktur untuk menggali persepsi dan ketertarikan siswa terhadap teknologi energi bersih. Analisis data dilakukan secara deskriptif kuantitatif dan naratif. Hasil menunjukkan adanya peningkatan skor pemahaman peserta dari 42% menjadi 81%, disertai partisipasi aktif dan ketertarikan tinggi terhadap materi. Peserta juga mampu mengaitkan prinsip kerja fuel cell dengan peluang usaha berbasis energi bersih. Kegiatan ini membuktikan bahwa edukasi ipteks lintas disiplin dapat menjembatani kesenjangan pemahaman teknologi dan membentuk kesadaran technopreneurship. Oleh karena itu, model pelatihan ini berpotensi diterapkan secara lebih luas dalam satuan pendidikan vokasi non-teknik untuk mendukung transisi energi nasional.
Copyrights © 2025