Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbedaan kemampuan penalaran matematis siswa kelas VII di SMP Negeri 1 Majene melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dan model pembelajaran CORE. Metode yang digunakan adalah quasi-experimental design dengan desain penelitian nonequivalent control group design. Penelitian ini melibatkan 57 sampel dari kelas VII SMP Negeri 1 Majene yang terdrii dari dua kelas yakni kelas VII A dan VII B yang masing-masing diberi perlakuan model pembelajaran Jigsaw dan CORE. Pemilihan sampel dilakukan dengan teknik simple random sampling karena karakteristik siswa bersifat homogen, tanpa adanya kelas unggulan. Analisis data dilakukan menggunakan dua teknik, yaitu statistik deskriptif dan statistik inferensial. Hasil analisis statistik inferensial menunjukkan adanya perbedaan kemampuan penalaran matematis antara siswa yang belajar dengan model Jigsaw dan siswa yang belajar dengan model CORE. Meskipun kedua model memberikan dampak positif, model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw menunjukkan peningkatan kemampuan penalaran matematis yang lebih tinggi dibandingkan model CORE. 
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025