Studi ini meneliti Silent Reading Book Club "Baca di Bandung", yang berfokus pada perannya dalam meningkatkan minat membaca dan mempromosikan literasi masyarakat melalui inisiatif akar rumput. Metode kualitatif deskriptif digunakan untuk memberikan pemahaman mendalam tentang pengalaman peserta dan faktor kontekstual yang mempengaruhi keberhasilan program. Data dikumpulkan melalui wawancara semi-terstruktur dengan enam peserta yang dipilih secara sengaja, pengamatan langsung terhadap kegiatan klub, dan analisis dokumentasi media terkait seperti tampilan 2data, dan penarikan kesimpulan. Triangulasi sumber memastikan validitas dan keandalan temuan dengan mereferensikan silang data dari wawancara, observasi, dan dokumentasi. Temuan mengungkapkan bahwa klub menumbuhkan motivasi intrinsik untuk membaca dengan menciptakan lingkungan yang mendukung dan bebas penilaian sambil menjembatani kesenjangan generasi dan profesional. Penggunaan ruang publik dan model yang digerakkan oleh peserta menyoroti pentingnya visibilitas dan kemampuan beradaptasi dalam promosi literasi. Tantangan seperti hambatan logistik dan aksesibilitas diidentifikasi, dengan peserta menyarankan integrasi alat digital dan format hibrida untuk meningkatkan inklusivitas dan keterlibatan. Studi ini menggarisbawahi potensi transformatif program literasi akar rumput dan memberikan wawasan yang dapat ditindaklanjuti untuk merancang model yang dapat diskalakan dan dapat disesuaikan.
Copyrights © 2025