Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan kemampuan berpikir kreatif matematis mahasiswa yang mengikuti pembelajaran dengan menggunakan model teori M-APOS dan model Knisley. Fokus utama dari penelitian ini adalah untuk mengetahui model pembelajaran mana yang lebih efektif dalam meningkatkan kemampuan berpikir kreatif matematis mahasiswa pada mata kuliah Aljabar Abstrak. Penelitian ini termasuk dalam kategori eksperimen semu dengan desain Randomized Control Group Only Design, di mana subjek penelitian dipilih secara acak dan dibagi ke dalam dua kelompok, yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa program studi Matematika di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Pamulang yang sedang menempuh mata kuliah Aljabar Abstrak. Instrumen penelitian yang digunakan berupa tes tertulis yang dirancang khusus untuk mengukur kemampuan berpikir kreatif matematis mahasiswa. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan uji statistik t-test untuk mengetahui signifikansi perbedaan antara kedua kelompok. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai rata-rata kemampuan berpikir kreatif matematis pada kelas eksperimen sebesar 75,25, lebih tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol yang memperoleh nilai rata-rata 67,50. Uji hipotesis dilakukan dengan tingkat kepercayaan 95%, menghasilkan nilai thitung sebesar 2,870 yang lebih besar dari ttabel sebesar 1,005. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran berbasis Teori M-APOS secara signifikan lebih efektif dalam meningkatkan kemampuan berpikir kreatif matematis mahasiswa dibandingkan dengan model Knisley. Hasil ini dapat dijadikan sebagai dasar untuk mempertimbangkan penerapan model M-APOS dalam proses pembelajaran matematika, khususnya pada materi-materi yang bersifat abstrak seperti Aljabar
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025