Tanaman cabai merah keriting (Capsicum annuum L.) merupakan komoditas hortikultura penting yang sering mengalami penurunan hasil akibat serangan organisme pengganggu tanaman (OPT), seperti kutu kebul, walang sangit, dan ulat grayak. Fenomena ini menjadi tantangan utama bagi petani di Desa Ujung Tanjung, Kecamatan Meureubo, Kabupaten Aceh Barat.Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan petani dalam penanganan hama tanaman cabai melalui kegiatan sosialisasi dan pengamatan langsung di lapangan.Pendekatan yang digunakan adalah metode campuran, yaitu kuantitatif melalui survei kepada petani untuk mengetahui pengetahuan, sikap, dan praktik terkait OPT, serta metode kualitatif melalui observasi lapangan dan wawancara mendalam.Hasil kegiatan menunjukkan bahwa serangan hama di lahan petani tergolong ringan, dengan persentase serangan berkisar 20–40%. Sosialisasi yang dilakukan berhasil meningkatkan pemahaman petani mengenai identifikasi hama dan pentingnya pengendalian hayati sebagai alternatif ramah lingkungan terhadap pestisida kimia.Kesimpulannya, program ini memberikan dampak positif dalam upaya pengendalian OPT dan peningkatan produksi cabai. Implikasi dari kegiatan ini menunjukkan perlunya edukasi berkelanjutan agar petani dapat melakukan tindakan preventif secara mandiri dan tepat sasaran.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025