Pendahuluan: Kanker payudara merupakan penyumbang utama kematian akibat kanker di seluruh dunia. Di Indonesia, kanker payudara memiliki angka kejadian tertinggi dibandingkan kanker lainnya, yaitu sebesar 16,7% dengan angka kematian sebesar 11%. Sementara itu, prevalensi kanker di Jawa Timur tertinggi kelima dibandingkan provinsi lain. SADARI memiliki manfaat dalam mendeteksi kanker payudara sejak dini, namun praktik rutinnya masih rendah, Studi pendahuluan yang dilakukan pada Wanita Usia Subur (WUS) di Desa Pakunden menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan tentang kanker payudara dan SADARI masih rendah. Metode: Kegiatan pengabdian kepada masyarakat dilaksanakan pada tanggal 20 Agustus 2024 di Desa Pakunden, Ponorogo. Peserta pengabdian kepada masyarakat adalah Wanita Usia Subur (WUS) dalam kegiatan Posyandu yang berjumlah 20 orang peserta. Kegiatan dilaksanakan dalam beberapa tahap meliputi pembagian Pretest, edukasi kanker payudara dan SADARI, demonstrasi SADARI, praktik SADARI pada masing-masing peserta, dan pembagian angket posttest. Hasil: Hasil angket pretest dan posttest menunjukkan bahwa sebelum diberikan edukasi tentang SADARI sebagian besar (60%) memiliki pengetahuan dalam kategori rendah. Sedangkan setelah diberikan edukasi sebagian besar memiliki pengetahuan dalam kategori tinggi (65%) dan kategori sedang (25%). Kesimpulan: Pemberian edukasi tentang SADARI dapat meningkatkan pengetahuan ibu.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025