Ketidakseimbangan aktivitas fisik, baik berupa perilaku sedentari maupun overtraining, berdampak negatif pada kesehatan fisik dan mental. Meskipun pengaruh aktivitas fisik terhadap regulasi emosi telah banyak diteliti, kajian mengenai bagaimana regulasi emosi memengaruhi intensitas aktivitas fisik, khususnya pada mahasiswa, masih terbatas dan menunjukkan hasil yang bervariasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji hubungan antara regulasi emosi dan intensitas aktivitas fisik mahasiswa, serta dinamika keduanya berdasarkan jenis kelamin. Dengan metode survei kuantitatif, sebanyak 344 mahasiswa dilibatkan melalui teknik accidental sampling. Hasil menunjukkan adanya hubungan positif yang signifikan antara regulasi emosi dan intensitas aktivitas fisik. Tidak ditemukan perbedaan signifikan dalam tingkat regulasi emosi antar gender, namun strategi yang digunakan berbeda. Mahasiswa laki-laki cenderung menggunakan expressive suppression, sementara perempuan lebih memilih cognitive reappraisal. Temuan ini menunjukkan bahwa regulasi emosi merupakan faktor psikologis penting dalam membentuk kebiasaan fisik aktif. Intervensi peningkatan gaya hidup sehat sebaiknya mempertimbangkan strategi regulasi emosi dan karakteristik gender.
Copyrights © 2025