Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

ANALISIS KEBUGARAN JASMANI DAN IMT SISWA DI WILAYAH PESISIR DAN PERKOTAAN SISWA SEKOLAH MTSN Aziz, Muhammad Zainuddien; Wiriawan, Oce; Wibowo, Sapto; Azizah, Lely Nur; Muhammad, Heryanto Nur
Jambura Health and Sport Journal Vol 7, No 1 (2025): Februari
Publisher : Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37311/jhsj.v7i1.29940

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat kebugaran jasmani dan Indeks Massa Tubuh (IMT) siswa yang tinggal di wilayah pesisir dan perkotaan di Kabupaten Tulungagung. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif dengan desain komparatif, melibatkan 208 siswa dari MTsN 1 (perkotaan) dan MTsN 4 (pesisir) sebagai sampel. Instrumen penelitian mencakup tes kebugaran (Pacer Test), pengukuran tinggi dan berat badan, serta kuesioner aktivitas fisik dan kualitas hidup. Hasil analisis menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan signifikan dalam IMT antara siswa di kedua wilayah (p = 0,420). Namun, terdapat perbedaan signifikan dalam kebugaran jasmani (VO2Max) dengan nilai p 0,001, di mana siswa di wilayah perkotaan menunjukkan tingkat kebugaran yang lebih baik dibandingkan siswa di wilayah pesisir. Faktor lingkungan, akses terhadap fasilitas olahraga, serta kebiasaan aktivitas fisik diduga berkontribusi terhadap perbedaan ini. Selain itu, terdapat hubungan signifikan antara kebugaran jasmani dengan aktivitas fisik (r = 0,380, p 0,001) serta kualitas hidup dengan IMT (r = 0,200, p = 0,047), yang menunjukkan bahwa pola hidup aktif dan kualitas hidup yang baik dapat berperan dalam meningkatkan kebugaran jasmani dan mengelola berat badan. Temuan ini menekankan pentingnya promosi aktivitas fisik yang lebih luas serta penyediaan fasilitas olahraga yang merata untuk meningkatkan kebugaran jasmani siswa di berbagai lingkungan.
EKSPLORASI REGULASI EMOSI DENGAN AKTIVITAS FISIK MAHASISWA Harita, Adiwignya Nugraha Widhi; Adani, Erizza Farizan; Azizah, Lely Nur
Jurnal Edukasi Citra Olahraga Vol. 5 No. 2 (2025): Jurnal Edukasi Citra Olahraga
Publisher : STKIP Citra Bakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38048/jor.v5i2.5438

Abstract

Ketidakseimbangan aktivitas fisik, baik berupa perilaku sedentari maupun overtraining, berdampak negatif pada kesehatan fisik dan mental. Meskipun pengaruh aktivitas fisik terhadap regulasi emosi telah banyak diteliti, kajian mengenai bagaimana regulasi emosi memengaruhi intensitas aktivitas fisik, khususnya pada mahasiswa, masih terbatas dan menunjukkan hasil yang bervariasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji hubungan antara regulasi emosi dan intensitas aktivitas fisik mahasiswa, serta dinamika keduanya berdasarkan jenis kelamin. Dengan metode survei kuantitatif, sebanyak 344 mahasiswa dilibatkan melalui teknik accidental sampling. Hasil menunjukkan adanya hubungan positif yang signifikan antara regulasi emosi dan intensitas aktivitas fisik. Tidak ditemukan perbedaan signifikan dalam tingkat regulasi emosi antar gender, namun strategi yang digunakan berbeda. Mahasiswa laki-laki cenderung menggunakan expressive suppression, sementara perempuan lebih memilih cognitive reappraisal. Temuan ini menunjukkan bahwa regulasi emosi merupakan faktor psikologis penting dalam membentuk kebiasaan fisik aktif. Intervensi peningkatan gaya hidup sehat sebaiknya mempertimbangkan strategi regulasi emosi dan karakteristik gender.
Family Resilience Key Components in Javanese, Bataknese, and Minangnese Married Adults: Multivariate Analysis Kristiyani, Veronica; Khatimah, Khusnul; Elvika, Rahmah Rezki; Azizah, Lely Nur; Mukhlisah, Nurul; Pudjiati, Sri Redatin Retno
Journal of Educational, Health and Community Psychology Vol 13 No 2 June 2024
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12928/jehcp.v13i2.27498

Abstract

Indonesia has a variety of ethnicities and cultural values that shape people’s behavior in everyday life. Family resilience is one of these factors. This research aimed to examine the differences among three distinct ethnic groups in relation to key family resilience components (family belief systems, family organizational structures, and family communication patterns). A total of 672 married participants aged 19 to 65 years (Mage = 42.07, SD = 9.720) reported their family resilience using the Indonesian version of the Walsh Family Resilience Questionnaire, and the data were analyzed using multivariate analysis of variance (MANOVA) and ANOVA. The results revealed that in terms of the family belief system, Javanese people are significantly different from Minangnese and Bataknese people and are the most prevalent; in terms of the family organizational structure, only Minangnese and Bataknese people are significantly different, whereas Minangnese people are most prevalent; and in terms of family communication patterns, Javanese people are significantly very different from the others and are the most prevalent. Overall, family resilience is only significantly different for Javanese and Bataknese people, where Bataknese people have the highest level of family resilience.
EKSPLORASI REGULASI EMOSI DENGAN AKTIVITAS FISIK MAHASISWA Harita, Adiwignya Nugraha Widhi; Adani, Erizza Farizan; Azizah, Lely Nur
Jurnal Edukasi Citra Olahraga Vol. 5 No. 2 (2025): Jurnal Edukasi Citra Olahraga
Publisher : STKIP Citra Bakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38048/jor.v5i2.5438

Abstract

Ketidakseimbangan aktivitas fisik, baik berupa perilaku sedentari maupun overtraining, berdampak negatif pada kesehatan fisik dan mental. Meskipun pengaruh aktivitas fisik terhadap regulasi emosi telah banyak diteliti, kajian mengenai bagaimana regulasi emosi memengaruhi intensitas aktivitas fisik, khususnya pada mahasiswa, masih terbatas dan menunjukkan hasil yang bervariasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji hubungan antara regulasi emosi dan intensitas aktivitas fisik mahasiswa, serta dinamika keduanya berdasarkan jenis kelamin. Dengan metode survei kuantitatif, sebanyak 344 mahasiswa dilibatkan melalui teknik accidental sampling. Hasil menunjukkan adanya hubungan positif yang signifikan antara regulasi emosi dan intensitas aktivitas fisik. Tidak ditemukan perbedaan signifikan dalam tingkat regulasi emosi antar gender, namun strategi yang digunakan berbeda. Mahasiswa laki-laki cenderung menggunakan expressive suppression, sementara perempuan lebih memilih cognitive reappraisal. Temuan ini menunjukkan bahwa regulasi emosi merupakan faktor psikologis penting dalam membentuk kebiasaan fisik aktif. Intervensi peningkatan gaya hidup sehat sebaiknya mempertimbangkan strategi regulasi emosi dan karakteristik gender.