Phenylthiocarbamide (PTC) merupakan senyawa pahit rasanya mirip polifenol yang terdapat pada sebagian besar sayuran dan buah-buahan. Respon rasa terhadap senyawa ini mempengaruhi preferensi makanan yang berdampak pada Indeks Masa Tubuh seseorang. Faktor lain yang dapat mempengaruhi persepsi rasa adalah kebiasaan buruk seperti merokok. Reseptor rasa pahit ditentukan oleh gen TAS2R38 dan polimorfisme pada gen TAS2R38 mempengaruhi kemampuan merasakan kepahitan senyawa PTC. Tujuan penelitian adalah mengetahui hubungan antara kebiasaan merokok dan Indeks Masa Tubuh dengan kemampuan mencecap rasa pahit PTC pada sivitas akademika Universitas YARSI. Metode penelitian adalah membandingkan kemampuan mencecap rasa pahit PTC berdasarkan Indeks Masa Tubuh dan berdasarkan kebiasaan merokok dengan menempelkan kertas lakmus PTC pada sampel. Sampel berjumlah 40 orang meliputi perokok dan bukan perokok, berjenis kelamin laki-laki. Hasil penelitian menunjukkan frekuensi tester sebesar 0,54 dan frekuensi non tester sebesar 0,46. Pada 26 orang perokok , 14 orang termasuk tester dan 12 orang termasuk non tester. Berdasarkan IMT, 20 orang termasuk normal, 11 orang termasuk overweight, 9 orang termasuk obesitas. Distribusi pada orang normal dtiemukan 12 tester, pada overweight sebesar 4 tester dan kategori obesitas sebesar 8 tester. Disimpulkan bahwa kebiasaan merokok tidak mempengaruhi kemampuan mencecap PTC sedangkan Indeks Masa Tubuh berpengaruh terhadap kemampuan mencecap PTC pada civitas akademika Universitas YARSI.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025