Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

Typhonium flagelliforme decreases telomerase expression in HeLa cervical cancer cells Purwaningsih, Endang; Suciati, Yulia; Widayanti, Etty
Universa Medicina Vol 35, No 1 (2016)
Publisher : Faculty of Medicine, Trisakti University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18051/UnivMed.2016.v35.3-9

Abstract

Background Cancer cells have a relatively high telomerase activity compared to normal cells, so that cancer cells have the ability for continued proliferation and uncontrolled mitosis. Telomerase is an enzyme responsible for the length of telomeres, DNA segments located at the ends of eukaryotic chromosomes. Natural materials such as rodent tuber (Typhonium flagelliforme) have anticancer potential. The purpose of the present study was to determine the effects of Typhonium flagelliforme extract on telomerase expression in HeLa cervical cancer and T47D breast cancer cells. Methods This experimental laboratory study was conducted on cultured HeLa and T47D cancer cell lines, with normal Vero cells as controls, and using RPMI and M199 culture media. The study comprised three groups, i.e. controls, and groups receiving Typhonium flagelliforme extract at doses of ½ IC50 and IC50. Telomerase expression was measured by immunohistochemistry (IHC). Analysis of variance and LSD multiple comparison test were used to analyze the data. Results Telomerase expression in cancer cells showed significantly higher values compared to normal Vero cells. Typhonium flagelliforme extract was capable of significantly decreasing telomerase expression in cancer cells receiving the extract. Conclusion Typhonium flagelliforme extract at different doses is capable of decreasing telomerase expression more effectively in cervical cancer cells than in breast cancer cells. This study shows that Typhonium flagelliforme may have anti-cancer activity, necessitating further investigations.
The Effect of Physical Activity agains the Telomere Length in the Leukocytes Cells of KONI Athletes Purwaningsih, Endang; Djannatun, Titiek; Widayanti, Etty; Suciati, Yulia; Zulhamidah, Yenni
Biosaintifika: Journal of Biology & Biology Education Vol 9, No 2 (2017): August 2017
Publisher : Department of Biology, Faculty of Mathematics and Sciences, Semarang State University . Ro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/biosaintifika.v9i2.6207

Abstract

Telomeres are strands of non coding DNA at the ends of chromosomes that have the primary function to protect DNA from damage and maintain chromosomal stability. Physical exercise will increase the antioxidant activity can increase telomere proteins, lengthen telomeres and or protein networks associated with telomere so that the telomere remains long, or stopping telomere shortening. Telomere length was also associated with age. The purpose of the research was to determine telomere length of leukocyte cells in the KONI (Indonesian National Sports Committee) athletes in Jakarta. The research method is descriptive, by measuring telomere length using quantitative PCR on leukocyte cells. Samples are KONI athletes from several sports, including men and women athletes, with ages between 15-20 years. Used a control group (not athletes) is students of the Faculty of Medicine, University of YARSI. The results showed that there was no significant difference (p> 0.05) between telomere length group of athletes with the control group in both sexes. Similarly, telomere length between athlete male with female athletes also showed no significant difference (p> 0.05). It was concluded that physical exercise in athletes KONI at the age of 15- 20 years had no effect on telomere length in leukocytes. The results of this study provide information about the telomere length in Indonesian athletes at an early age.
Hubungan Antara Sikap Duduk dengan Kejadian Low Back Pain pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas YARSI Tahun Pertama dan Tahun Kedua Pratami, Alika Rizki; Zulhamidah, Yenni; Widayanti, Etty
Majalah Kesehatan Pharmamedika Vol 11, No 2 (2019): DESEMBER 2019
Publisher : Lembaga Penelitian Universitas YARSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33476/mkp.v11i2.1324

Abstract

Latar Belakang: Low Back Pain adalah gangguan muskuloskeletal yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor. Beberapa faktor yang berkontribusi terhadap low back pain adalah usia, jenis kelamin, indeks massa tubuh, dan sikap kerja. Sikap kerja merupakan faktor yang sangat berpengaruh terhadap kejadian low back pain misalnya seperti sikap duduk yang buruk yang dilakukan dalam waktu yang lama dan tanpa disertai peregangan otot. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuktikan hipotesis bahwa ada hubungan antara sikap duduk dengan kejadian low back pain pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas YARSI tahun pertama dan tahun kedua. Metode: Desain penelitian yang digunakan adalah kuantitatif korelasional dengan pendekatan Cross Sectional. Populasi yang digunakan adalah mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas YARSI tahun pertama dan tahun kedua. Menentukan sikap duduk dan menilai kejadian low back pain dengan memberikan kuisioner lalu dibuat menjadi beberapa kategori. Data dianalisa dengan uji statistik Pearson Chi Square. Hasil: Hasil uji analisa bivariat ini mendapatkan P value 0,645 (P0.05) yang menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang bermakna antara sikap duduk dengan kejadian low back pain pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas YARSI tahun pertama dan tahun kedua. Hal ini tidak sesuai dengan hipotesis peneliti. Simpulan: Antara sikap duduk dengan kejadian low back pain pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas YARSI tahun pertama dan tahun kedua tidak terdapat hubungan yang bermakna.
Hubungan Aktivitas Fisik terhadap Tinggi Badan pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Umum Universitas YARSI yang Berumur Kurang dari atau Sama dengan 20 Tahun Savitri, Adinda; Zulhamidah, Yenni; Widayanti, Etty
Majalah Kesehatan Pharmamedika Vol 12, No 1 (2020): JUNI 2020
Publisher : Lembaga Penelitian Universitas YARSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33476/mkp.v12i1.1603

Abstract

Latar Belakang: Penelitian sebelumnya telah menemukan hubungan antara ukuran tinggi badan pendek dengan tingkat pendidikan dan produktivitas manusia di masa depan. Beberapa penelitian telah menemukan bahwa aktivitas fisik berkorelasi dengan optimalisasi pertumbuhan massa mineral tulang yang dicapai pada awal usia 20 tahun, selanjutnya akan mempengaruhi pertumbuhan tinggi badan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuktikan hipotesis tentang hubungan antara aktivitas fisik dengan tinggi pada remaja usia lanjut. Metode: Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif korelasional dengan pendekatan Cross Sectional. Populasi sampel yang digunakan adalah mahasiswa kedokteran tahun pertama dan kedua Universitas YARSI yang berusia ? 20 tahun. Penentuan intensitas aktivitas fisik harian menggunakan kuesioner dan Global Physical Activity Questionnaire (GPAQ). Tinggi diperoleh dengan pengukuran tinggi badan responden secara langsung dan dikategorikan ke dalam tiga kelompok berdasarkan kurva CDC 2000. Data dianalisis dengan uji statistik Pearson Chi Square. Hasil: Analisis bivariat menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara aktivitas fisik pada remaja dengan tinggi badan dengan nilai P (P = 0,992 5%), tetapi ditemukan hubungan antara aktivitas fisik selama periode prapubertas dengan tinggi badan dengan nilai P (P = 0,045 5%). Simpulan: Aktivitas fisik yang dilakukan selama masa remaja tidak memiliki hubungan dengan tinggi badan, tetapi aktivitas fisik yang dilakukan selama periode prapubertas memiliki hubungan terhadap tinggi badan.
Hubungan Konsumsi Fast Food Dengan Rasio Lingkar Pinggang Panggul pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas YARSI Tahun Pertama dan Tahun Kedua Cantika, Istri Bela; Widayanti, Etty; Zulhamidah, Yenni
Majalah Kesehatan Pharmamedika Vol 12, No 2 (2020): DESEMBER 2020
Publisher : Lembaga Penelitian Universitas YARSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33476/mkp.v12i2.1749

Abstract

Latar Belakang: Gaya hidup modern saat ini cenderung merugikan karena berdampak buruk pada kesehatan seperti memilih makanan siap saji (instant) atau fast food yang dianggap lebih praktis namun mengandung gizi tidak seimbang sehingga memicu berbagai penyakit ditandai dengan gejala obesitas. Mahasiswa cenderung memiliki gaya hidup modern yang praktis dan kebiasaan mengonsumsi makanan fast food sebagai pilihan utama untuk makan sehari-hari. Obesitas pada remaja penting untuk diperhatikan karena 75% dari mereka cenderung mengalami obesitas pada saat dewasa. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif komparatif dengan menggunakan rancangan penelitian cross sectional analitik. Data primer yang didapatkan merupakan hasil sampling dengan metode simple random sampling. Metode korelasi Chi Square dan C Cramers digunakan untuk mengetahui hubungan konsumsi fast food dengan rasio lingkar pinggang panggul. Data penelitian dianalisis secara deskriptif dengan bantuan Microsoft Excel 2010 dan analisis korelasional dengan SPSS Statistics 17.0. Hasil: Berdasarkan uji korelasional dari konsumsi fast food dengan rasio lingkar pinggang panggul menghasilkan nilai signifikansi yang lebih besar dari alpha. Hal ini menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara konsumsi fast food dengan rasio lingkar pinggang dan panggul pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas YARSI tahun pertama dan tahun kedua. Simpulan: Tidak terdapat adanya hubungan antara konsumsi fast food dengan rasio lingkar pinggang dan panggul pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas YARSI tahun pertama dan tahun kedua.
Examination of Telomerase Expression with Immuno-Hystochemistry Techniques on Some of Cancer Cells Purwaningsih, Endang; Suciati, Yulia; Widayanti, Etty
Makara Journal of Health Research
Publisher : UI Scholars Hub

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Background: Cancer is a disease that gets serious attention in the medical world. This is due to the ever increasing number of patients and there has been no effective way to treat. Cancer cells have telomerase activity is relatively high compared to normal cells, so the cancer cells have the ability to continue to proliferate. Cancer cells undergo uncontrolled mitosis and have high telomerase activity compared to cells normal. Telomerase is an enzyme responsible for telomere length, a segment of DNA that is the tip of chromosomes in eukaryotic cells. Telomeres are associated with the process of ageing and carcinogenesis. The purpose of this study was to determine the expression of telomerase in some cells such as breast cancer, cervical cancer, and lung cancer. Methods: The research method is experimental studies in several cancer cell cultures in the form of cell line. Cancer cells used were: HeLa (cervical cancer), MCF7 and T47D (breast cancer), WiDr (lung cancer), and Raji (lymphoma) with culture medium RPMI, DMEM, and M199. Vero cells is used (fibroblast cells) as a control (normal cells). Expression of telomerase enzyme was measured by the Immunohystochemistry (IHC) method. Results: The results showed that the cancer cells have activity/higher telomerase expression were highly significant (p < 0.01) compared to normal cells (Vero cells). Similarly, the expression of telomerase in HeLa versus WiDr, WiDr versus T47D, T47D versus Raji, and Raji versus MCF7 also showed highly significant differences (p < 0.01). Telomerase expression between cancer cells that showed significant difference (HeLa cells versus Raji cells; HeLa cells versus MCF7 cell; T47D cells versus MCF7 cells) (p<0.05). No significant difference was found in the group of HeLa cells versus T47D, WiDr versus Raji cells, and WiDr versus MCF7. Conclusions: It was concluded, that the cancer cells have telomerase expression of specific and different from each other, depending on the type of cell. T47D breast cancer cells have telomerase expression of the highest, followed by cervical cancer cells (HeLa). Lung cancer cells (WiDr) with cell lymphoma (Raji) has almost the same expression and both have lower expression.
Pengaruh Aktivitas Fisik terhadap Keluhan Low Back Pain pada Mahasiswa Universitas Yarsi Fakultas Kedokteran Fakultas Teknologi Informatika dan Fakultas Hukum Adienugraha, Adimas; Widayanti, Etty; Arsyad, Muhammad
Junior Medical Journal Vol. 2 No. 7 (2024): Maret 2024
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas YARSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33476/jmj.v2i7.4261

Abstract

Latar Belakang: Pandemi COVID-19 menimbulkan perubahan pada proses perkuliahan yang mengharuskan mahasiswa untuk beraktivitas dari rumah. Kondisi ini mengakibatkan terjadinya perubahan perilaku pada mahasiswa salah satunya aktivitas fisik. Mahasiswa sering berhadapan dengan komputer, gadget dan hanya melakukan aktivitas fisik statis seperti duduk maupun berbaring saja. Aktivitas fisik yang dilakukan sehari-hari dapat menimbulkan keluhan otot. Salah satu keluhan otot yang sering ditemukan adalah Low Back Pain. Faktor risiko yang mempengaruhi LBP pada seseorang antara lain aktivitas fisik, Indeks Massa Tubuh, usia, dan jenis kelamin. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara aktivitas fisik dengan keluhan LBP pada mahasiswa Universitas YARSI angkatan 2018 yang berasal dari Fakultas Kedokteran, Fakultas Teknologi Informatika, dan Fakultas Hukum. Metode: Jenis penelitian yang digunakan adalah kuantitatif bersifat analitik. Rancangan penelitian yang digunakan adalah penelitian cross sectional. Sampel ditetapkan menggunakan metode simple random sampling. Penilaian aktivitas fisik dan keluhan LBP dengan memberikan pertanyaan yang berdasarkan kuesioner International Physical Activity Questionnaire Short Form dan Oswestry Disability Index. Data yang diperoleh dianalisa secara univariat dan bivariat dengan uji statistik Chi square. Hasil: Hasil uji analisa bivariat ini adalah 0,925 (P> 0,05) yang menunjukkan tidak adanya hubungan yang bermakna secara uji statistik antara aktivitas fisik dengan kejadian low back pain. Simpulan: Tidak ada hubungan antara aktivitas fisik dengan kejadian low back pain pada mahasiswa Universitas YARSI angkatan 2018 Fakultas Kedokteran, Fakultas Teknologi Informatika, dan Fakultas Hukum.
Pengetahuan dan Sikap Mengenai Penggunaan Sunscreen pada Remaja di SMAN 3 Bekasi Serta Tinjauannya dalam Perspektif Islam Sandhyano Alkautsar Putri Walyatalattof, Vinolia; Mirfat; Marhamah, Siti; Widayanti, Etty
Junior Medical Journal Vol. 2 No. 7 (2024): Maret 2024
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas YARSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33476/jmj.v2i7.4413

Abstract

Sunscreen adalah zat yang digunakan untuk mengurangi penetrasi radiasi ultraviolet (UV) matahari ke dalam kulit dan merusak sel-sel kulit. Penggunaan sunscreen penting bagi orang yang banyak beraktivitas di luar ruangan, misalnya remaja. Remaja merupakan kelompok yang rentan terpapar efek buruk dari sinar ultraviolet. Oleh karena itu, remaja perlu memiliki pengetahuan dan sikap mengenai penggunaan sunscreen. Penelitian ini bertujuan untuk mencari perbedaan antara pengetahuan dan sikap mengenai penggunaan sunscreen pada remaja laki-laki dan perempuan di SMAN 3 Bekasi. Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan jenis penelitian survei non eksperimental dan menggunakan Pengambilan Sampel Acak Bertingkat (proportionate stratified random sampling) di mana populasi dibagi menjadi kelompok-kelompok strata berdasarkan kelas di SMAN 3 Bekasi. Data yang diperoleh akan dianalisis menggunakan uji statistik, yaitu Uji Fisher Exact Test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara remaja laki-laki dan perempuan dengan pengetahuan mengenai penggunaan sunscreen dengan p value = 0,049 (<0,05). Selain itu, tidak ditemukan adanya perbedaan antara remaja laki-laki dan perempuan dengan sikap mengenai penggunaan sunscreen dengan p value = 0,053 (>0,05) pada remaja di SMAN 3 Bekasi. Dalam Islam memperbolehkan umatnya untuk merawat diri dan penampilan dengan menganjurkan kepada umatnya untuk memilih produk kosmetika dengan cermat, memastikan kejelasan informasi, dan menghindari yang dapat membahayakan kesehatan.
Hubungan Antara Kebiasaan Merokok Dan Indeks Masa Tubuh Terhadap Kemampuan Mencecap Rasa Pahit Phenylthiocarbamide (Ptc) Pada Civitas Akademika Universitas YARSI Purwaningsih, Endang; Widayanti, Etty; Zulhamidah, Yenni; Sofwan, Achmad
Majalah Sainstekes Vol. 12 No. 1 (2025): JUNI 2025
Publisher : Lembaga Penelitian Universitas YARSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33476/ms.v12i1.4604

Abstract

Phenylthiocarbamide (PTC) merupakan senyawa pahit rasanya mirip polifenol yang terdapat pada sebagian besar sayuran dan buah-buahan. Respon rasa terhadap senyawa ini mempengaruhi preferensi makanan yang berdampak pada Indeks Masa Tubuh seseorang. Faktor lain yang dapat mempengaruhi persepsi rasa adalah kebiasaan buruk seperti merokok. Reseptor rasa pahit ditentukan oleh gen TAS2R38 dan polimorfisme pada gen TAS2R38 mempengaruhi kemampuan merasakan kepahitan senyawa PTC. Tujuan penelitian adalah mengetahui hubungan antara kebiasaan merokok dan Indeks Masa Tubuh dengan kemampuan mencecap rasa pahit PTC pada sivitas akademika Universitas YARSI. Metode penelitian adalah membandingkan kemampuan mencecap rasa pahit PTC berdasarkan Indeks Masa Tubuh dan berdasarkan kebiasaan merokok dengan menempelkan kertas lakmus PTC pada sampel. Sampel berjumlah 40 orang meliputi perokok dan bukan perokok, berjenis kelamin laki-laki. Hasil penelitian menunjukkan frekuensi tester sebesar 0,54 dan frekuensi non tester sebesar 0,46. Pada 26 orang perokok , 14 orang termasuk tester dan 12 orang termasuk non tester. Berdasarkan IMT, 20 orang termasuk normal, 11 orang termasuk overweight, 9 orang termasuk obesitas. Distribusi pada orang normal dtiemukan 12 tester, pada overweight sebesar 4 tester dan kategori obesitas sebesar 8 tester. Disimpulkan bahwa kebiasaan merokok tidak mempengaruhi kemampuan mencecap PTC sedangkan Indeks Masa Tubuh berpengaruh terhadap kemampuan mencecap PTC pada civitas akademika Universitas YARSI.
Literature Review: of The Effect of Plant Extracts That Contain Alkaloids on The Histopathology of Diabetic Rat Kidneys Fauzan, Muhamad Adam; Widayanti, Etty; Royhan, Aan
Junior Medical Journal Vol. 3 No. 4 (2025): Juni 2025
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas YARSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33476/jmj.v3i4.3316

Abstract

Introduction: Diabetes mellitus (DM) is a chronic disease that occurs when the pancreas cannot produce enough insulin or the body cannot use the insulin made effectively. Antidiabetic drugs usually have side effects such as nausea and anorexia. Therefore, alternative medicines such as herbal medicines are needed. Plants have phytochemical compounds and secondary metabolites such as phenols, alkaloids, steroids, glycosides, flavonoids and certain pigments. Alkaloids are secondary metabolite compounds in many plant and animal tissues and have the most nitrogen atoms. This study aims to determine the research results on the effects of giving herbal plant extracts on the histopathological picture of the kidneys of diabetes mellitus rats. Methods: This study uses the Literature Review method with a narrative literature review type. Data collection techniques in this study were carried out by searching for data through the database on Google Scholar. Four journals were obtained as research sources based on the exclusion and inclusion criteria. Results: Plants that contain alkaloids are effective in improving kidney conditions. Alkaloids are antioxidant compounds that can provide nephron cell protection and kidney repair in glomerular endothelial cells, increasing the glomerular filtration rate (GFR). Increased GFR will reduce creatinine and uranium levels in the blood. Conclusion: Plant extracts that contain alkaloids can repair kidney damage in diabetes mellitus rats. According to the Islamic view, alkaloids can improve the condition of damaged kidneys, so it is allowed to consume because plants have many benefits that are very useful for human health that can be used as natural medicines.