Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis eksistensi Tradisi Duata pada masyarakat Bajo di Desa Langara Bajo serta strategi masyarakat dalam mempertahankan tradisi tersebut. Metode penelitian dalam pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik penentuan informan menggunakan metode purposive. Data dianalisis melalui tahap pengumpulan, reduksi, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Penelitian ini menggunakan teori fungsionalisme Emile Durkheim yang menyatakan bahwa eksistensi diartikan sebagai keberadaan kebudayaan bagi masyarakat dan bahwa unsur-unsur tersebut saling berkaitan untuk mencapai tujuan bersama. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Tradisi Duata di Desa Langara Bajo tetap eksis, meskipun mengalami perubahan pada beberapa indikator seperti agama, teknologi, infrastruktur, dan lingkungan. Strategi masyarakat dalam mempertahankan tradisi Duata meliputi pelaksanaan pengobatan Duata di tempat terbuka atau di darat dengan cakupan yang lebih luas, peran aktif Sandro atau dukun dalam memimpin proses pengobatan dan mendorong pelestarian tradisi, serta memperkenalkan tradisi Duata kepada masyarakat luas melalui komunikasi lisan yang dilakukan oleh masyarakat Bajo. Penelitian ini menunjukkan bahwa Tradisi Duata tetap menjadi identitas penting bagi suku Bajo di tengah perubahan sosial dan budaya
Copyrights © 2024