Preeklamsia merupakan suatu kelainan pada kehamilan yang ditandai dengan peningkatan tekanan darah atau hipertensi disertai proteinuria yang terjadi pada usia kehamilan lebih dari 20 minggu pada wanita yang awalnya memiliki tekanan darah normal. Prevalensi preeklamsia sekitar 5% - 15% dari seluruh ibu hamil. Hal ini dapat menimbulkan komplikasi berat bahkan kematian pada ibu dan janin apabila tidak ditangani dengan baik. Presentasi kasus: Seorang wanita berusia 50 tahun dengan tinggi badan pasien 145 cm, berat badan pasien 50 kg dan IMT 23,7, dirawat di rumah sakit dengan diagnosis GIII P2002 37/38 GHHIU + PE + IUGR/IUGR. Tekanan darah pasien 177/102 mmHg dengan RR 19x/menit, suhu tubuh 36,6OC, dan SO2 98% serta kadar Hb 7,2 g/dL, HCT 23,8%, MCV 72,3 fl, MCH 21,9, SCr 0,51mg/dL, BUN 6mg/dL, Kalium 3,4mmol/l, Albumin 3,23g/dL. Pasien tidak memiliki riwayat hipertensi, diabetes melitus, alergi dan asma. Riwayat pemeriksaan pasien pada usia kehamilan 35/36 minggu dimana pasien USG, kemudian didapatkan hasil fetus yang diduga IUGR dan memerlukan NICU sehingga pasien diberikan surat rujukan. Kesimpulan: Berdasarkan pharmaceutical care, pemberian terapi pada pasien sudah sesuai dengan pedoman. Pada pasien dengan preeklamsia, diagnosis yang tepat serta penanganan dan penatalaksanaan yang tepat oleh tim multidisiplin dapat mencegah komplikasi preeklamsia dan meningkatkan hasil pengobatan pasien preeklamsia.
Copyrights © 2025