Polusi udara merupakan salah satu permasalahan lingkungan yang semakin mengkhawatirkan, terutama di wilayah perkotaan dengan pertumbuhan industri, urbanisasi, dan peningkatan penggunaan kendaraan bermotor. Selain berdampak pada kesehatan pernapasan, polusi udara juga berpengaruh signifikan terhadap kesehatan kulit. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji hubungan antara paparan polusi udara dan kerusakan kulit, serta mengevaluasi langkah-langkah preventif yang dapat diterapkan. Metode yang digunakan adalah studi literatur dengan pendekatan sistematis terhadap artikel ilmiah nasional dan internasional yang relevan, diterbitkan antara tahun 2015 hingga 2025. Hasil kajian ini menunjukkan bahwa polutan seperti partikel halus (PM2.5 dan PM10), ozon (O₃), logam berat (kadmium, timbal), dan senyawa organik volatil (VOC) dapat masuk menembus kulit melalui jalur transepidermal dan folikel rambut. Paparan ini dapat memicu stres oksidatif, inflamasi, aktivasi jalur molekuler seperti AHR, serta perubahan mikrobioma kulit, yang berdampak pada munculnya gangguan kulit seperti penuaan dini, hiperpigmentasi, jerawat, dermatitis, hingga kanker kulit. Strategi pencegahan yang dianjurkan meliputi penggunaan produk perawatan kulit yang mengandung antioksidan dan tabir surya, perlindungan fisik seperti masker dan pakaian tertutup, serta penerapan gaya hidup sehat. Kesimpulan dari kajian ini yaitu polusi udara memberikan dampak nyata terhadap kesehatan kulit, sehingga peningkatan kesadaran dan penerapan tindakan preventif sangat penting untuk meminimalkan risiko kerusakan kulit akibat paparan dari polusi udara.
Copyrights © 2025