Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

Kontaminasi Logam Berat pada Air Sumur Warga Akibat Air Lindi dari Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Meyrita, Meyrita; Sandria, Feri S; Najmi, Istafan; Firdus, Firdus; Rizki, Alia; Nasir, Muhammad
Jurnal Teknologi Lingkungan Lahan Basah Vol 11, No 2 (2023): Juli 2023
Publisher : Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jtllb.v11i2.64052

Abstract

Sistem pengelolaan sampah di sejumlah TPA di Indonesia masih menerapkan metode open dumping yang dapat mencemari lingkungan melalui rembesan air lindi. Logam berat yang terkandung dalam air lindi dapat mempengaruhi kualitas air sumur warga yang berdekatan dengan lokasi TPA. Penelitian ini menggunakan metode studi/penelusuran pustaka dengan mengumpulkan artikel mengenai air lindi dari Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) yang dilaporkan sudah mencemari air sumur warga. Referensi yang dikumpulkan dalam rentang tahun 2013-2023. Beberapa penelitian di Indonesia menunjukkan bahwa sumur-sumur warga yang berdekatan dengan Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) telah tercemar oleh logam berat dengan kandungan yang melebihi standar baku mutu yang ditetapkan dalam peraturan pemerintah. Hal ini menunjukkan bahwa pengelolaan TPA di Indonesia masih memerlukan perhatian dan perbaikan yang lebih serius untuk mencegah pencemaran lingkungan dan kesehatan masyarakat. Berbagai penelitian ini memberikan informasi penting mengenai kondisi polusi air dan kerentanan air tanah di sekitar TPA. Hasil penelitian ini dapat menjadi dasar untuk mengembangkan strategi pengelolaan lingkungan yang lebih efektif di wilayah tersebut.
Literature Review: Pesticide Residues on Vegetables in Indonesia Rhamadini, Dhea; Meutia, Fayza; Husna, Yusfida Mariatul; Shafira, Nafka; Firdus, Firdus; Nasir, Muhammad; Rizki, Alia
International Journal of Health Sciences Vol. 2 No. 2 (2024): IJHS : International Journal of Health Sciences
Publisher : Asosiasi Guru dan Dosen Seluruh Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59585/ijhs.v2i2.393

Abstract

Pesticides are often used to control pests and improve the quality of agricultural products such as vegetables. However, excessive use of pesticides can leave residues on vegetables, which can harm the environment and human health. In addition, the Indonesian government's ban on using harmful pesticides on vegetables and the health risks associated with eating pesticide-contaminated food. Then strategies to manage pesticide residues, such as the use of organic fertilizers as pesticide substitutes, standardization of maximum limits of pesticide residues, monitoring pesticide residues, encouraging the use of pesticides separately, and training farmers. The conclusion in pesticide residues on vegetables is how important it is to manage pesticide residues on vegetables to maintain public safety and health.
Literature Review: Microplastic Content in the Digestive Tracts of Fish in Indonesian Waters Khairunnisak, Khairunnisak; Sahira, Rasyadhifa As; Syafitri, Aini; Chusna, Salsabila Al; Nasir, Muhammad; Rizki, Alia; Firdus, Firdus
International Journal of Health Sciences Vol. 2 No. 2 (2024): IJHS : International Journal of Health Sciences
Publisher : Asosiasi Guru dan Dosen Seluruh Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59585/ijhs.v2i2.397

Abstract

Plastic waste is the biggest problem that is happening in Indonesia. Plastic waste has resistance and the nature of Persiden. Increased production and low recovery rates cause accumulation of plastic flakes in waters called microplastic. Microplastic has the potential to be swallowed by aquatic biota that can cause internal bleeding and blockage of the digestive tract. Hue microplastic will affect humans who consume them. One of the aquatic biota that is often contaminated by microplastic is fish. Research related to microplastic contamination in the digestive tract of fish has often been carried out. This study examines the level of microplastic contamination in the digestive tract of fish in Indonesian waters refers to the available literature. The results showed that there were 5 types of microplastics contaminated in the digestive tract of fish in Indonesia, namely fiber, film/filament, fragments, pellets, rows, foam and granules.
Pencemaran Logam Berat terhadap Ketersediaan Air Bersih di Perairan Pulau Sumatera: Review Artikel Almira, Cut Syifa; Syahira, Siti Ashiva; Firdus, Firdus; Rizki, Alia; Nasir, Muhammad
Jurnal Ilmu Alam dan Lingkungan Vol. 16 No. 1 (2025): Jurnal Ilmu Alam dan Lingkungan
Publisher : Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Lingkungan hidup di Indonesia memiliki peran penting dalam menopang kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya, salah satunya melalui ketersediaan air. Air sebagian besar berupa air asin memiliki hanya 0.014% dalam bentuk air tawar yang dapat dimanfaatkan langsung. Sungai merupakan sumber utama air di Indonesia, mendukung berbagai sektor seperti konsumsi, pertanian, perikanan, dan transportasi. Namun, pencemaran sungai menjadi masalah serius, dengan data menunjukkan bahwa sebagian besar sungai di Indonesia telah tercemar, baik dalam kategori ringan hingga berat. Salah satu ancaman utama adalah pencemaran logam berat yang bersifat tidak terdegradasi dan dapat terakumulasi dalam lingkungan serta organisme. Dampaknya signifikan terhadap kualitas air dan kesehatan masyarakat, terutama di wilayah Sumatera. Adapun hasil literature review ini diketahui bahwa seluruh Sungai di perairan Sungai Sumatera menunjukkan hasil tercemar logam berat meskipun terdapat beberapa sungai dengan logam berat yang masih berada di bawah baku mutu.
Artikel Review: Dampak Penggunaan Pestisida Terhadap Kesehatan Masyarakat di Indonesia Najla Achza, Arrayyan; Hudia Amaliana, Cut; Firdus; Nasir, Muhammad; Rizki, Alia
Banua: Jurnal Kesehatan Lingkungan Vol. 5 No. 1 (2025)
Publisher : Poltekkes Kemenkes Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33860/bjkl.v5i1.4113

Abstract

Latar Belakag: Penggunaan pestisida dalam sektor pertanian terus meningkat untuk mengendalikan organisme pengganggu tanaman, namun paparan pestisida secara berlebihan dapat menimbulkan dampak serius terhadap kesehatan manusia dan lingkungan. Berbagai penelitian menunjukkan adanya hubungan antara paparan pestisida dengan meningkatnya kasus keracunan, gangguan sistem saraf, gangguan endokrin, hingga stunting pada anak. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji dampak paparan pestisida terhadap kesehatan manusia dan lingkungan berdasarkan studi literatur terkini. Metode: Penelitian ini menggunakan desain studi literatur naratif dengan analisis terhadap 50 artikel ilmiah yang dipublikasikan dalam kurun waktu 2015–2024, dipilih melalui metode purposive sampling, dengan teknik analisis deskriptif kualitatif. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa senyawa pestisida seperti organofosfat, karbamat, dan organoklorin memiliki peran signifikan dalam memicu berbagai gangguan kesehatan baik akut maupun kronis. Selain itu, pestisida juga menyebabkan pencemaran tanah dan air yang mengganggu keseimbangan ekosistem. Faktor risiko utama adalah rendahnya penggunaan alat pelindung diri (APD) di kalangan petani, kurangnya edukasi tentang penggunaan pestisida yang aman, serta lemahnya pengawasan regulasi. Kesimpulan: Paparan pestisida berdampak negatif terhadap kesehatan manusia dan kualitas lingkungan
Literatur Review: Dampak Penambangan Emas Terhadap Pencemaran Sungai di Indonesia Firdus; Fachreyna Morhaban, Vania; Tiara, Wiga; Rizki, Alia; Nasir, Muhammad
Banua: Jurnal Kesehatan Lingkungan Vol. 5 No. 1 (2025)
Publisher : Poltekkes Kemenkes Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33860/bjkl.v5i1.4115

Abstract

Penambangan emas di Indonesia, baik legal maupun ilegal, memberikan dampak signifikan terhadap pencemaran sungai. Kajian literatur ini bertujuan untuk menganalisis dampak aktivitas penambangan emas terhadap kualitas fisik dan kimia air sungai, ekosistem perairan, kesehatan masyarakat, serta aspek sosial dan ekonomi. Berdasarkan hasil telaah dari berbagai studi antara tahun 2015 hingga 2025, ditemukan bahwa merkuri (Hg) merupakan polutan utama yang mencemari sungai-sungai di berbagai daerah seperti Riau, Kalimantan, Aceh, Jawa, hingga Nusa Tenggara. Pencemaran ini menyebabkan kerusakan ekosistem, akumulasi logam berat dalam biota air, serta gangguan kesehatan seperti penyakit kulit hingga risiko keracunan kronis pada masyarakat sekitar. Selain itu, kegiatan penambangan juga menimbulkan konflik sosial dan mengubah struktur ekonomi masyarakat. Kajian ini menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor untuk pengendalian pencemaran dan penerapan praktik penambangan yang berkelanjutan.
ARTIKEL REVIEW : EFEK PENCEMARAN AIR JANGKA PANJANG DI SUNGAI YANGTZE, CHINA Fajarna, Nova; Munzilin, Munzilin; Firdus, Firdus; Nasir, Muhammad; Rizki, Alia
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 6 No. 2 (2025): JUNI 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v6i2.43640

Abstract

Sungai Yangtze merupakan sungai terbesar ketiga di dunia yang kini telah tercemar oleh bahan-bahan pencemar seperti logam berat, mikroplastik dan lain sebagainya. Pencemaran ini diduga terjadi karena adanya aktivitas-aktivitas industri, pertanian, dan permukiman yang mana limbahnya tidak dikelola dengan semestinya sehingga limbahnya menimbulkan dampak yang sangat luas. Adapun tujuan dari artikel review ini adalah untuk mengetahui jenis pencemaran apa saja yang ada di sungai Yangtze beserta efek yang ditimbulkan, baik untuk lingkungan maupun kesehatan makhluk hidup. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode literature review, dimana literature yang digunakan merupakan literature yang bersangkutan dengan pencemaran air yang ada di sungai Yangtze, China. Pencarian literatur review ini dilakukan dengan empat prosedur, yaitu identifikasi, skrining, kelayakan dan keterimaan. Hasil yang didapatkan kemudian dijelaskan secara deskriptif dan akan dijabarkan dalam bentuk gambar. Hasil dari artikel review ini menunjukkan bahwa Shoal Nanhui Timur memiliki tingkat pencemaran Pb tertinggi, yaitu sebanyak 768, diikuti oleh beberapa lokasi lain seperti Pantai Yuanyuansha sebanyak 716 dan bagian bawah saluran Selatan sebanyak 692. Selain Pb, pencemaran seperti As, Cr, Pb, Zn, dan Ni juga terdapat di Kawasan sungai Yangtze, China. Sehubungan dengan rata-rata simpangan baku berlebih, tingkat pencemarannya adalah Pb (8,34) > Cu (0,57) > Cr (0,37) > Zn (0,355) > Ni (0,352) > As (0,28) > Cd (0,00).
EFEK POLUSI UDARA TERHADAP KESEHATAN KULIT Nazwa, Nazwa; Salsabila, Raihana Putri; Nasir, Muhammad; Rizki, Alia
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 6 No. 2 (2025): JUNI 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v6i2.44639

Abstract

Polusi udara merupakan salah satu permasalahan lingkungan yang semakin mengkhawatirkan, terutama di wilayah perkotaan dengan pertumbuhan industri, urbanisasi, dan peningkatan penggunaan kendaraan bermotor. Selain berdampak pada kesehatan pernapasan, polusi udara juga berpengaruh signifikan terhadap kesehatan kulit. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji hubungan antara paparan polusi udara dan kerusakan kulit, serta mengevaluasi langkah-langkah preventif yang dapat diterapkan. Metode yang digunakan adalah studi literatur dengan pendekatan sistematis terhadap artikel ilmiah nasional dan internasional yang relevan, diterbitkan antara tahun 2015 hingga 2025. Hasil kajian ini menunjukkan bahwa polutan seperti partikel halus (PM2.5 dan PM10), ozon (O₃), logam berat (kadmium, timbal), dan senyawa organik volatil (VOC) dapat masuk menembus kulit melalui jalur transepidermal dan folikel rambut. Paparan ini dapat memicu stres oksidatif, inflamasi, aktivasi jalur molekuler seperti AHR, serta perubahan mikrobioma kulit, yang berdampak pada munculnya gangguan kulit seperti penuaan dini, hiperpigmentasi, jerawat, dermatitis, hingga kanker kulit. Strategi pencegahan yang dianjurkan meliputi penggunaan produk perawatan kulit yang mengandung antioksidan dan tabir surya, perlindungan fisik seperti masker dan pakaian tertutup, serta penerapan gaya hidup sehat. Kesimpulan dari kajian ini yaitu polusi udara memberikan dampak nyata terhadap kesehatan kulit, sehingga peningkatan kesadaran dan penerapan tindakan preventif sangat penting untuk meminimalkan risiko kerusakan kulit akibat paparan dari polusi udara.
Efek Polutan Logam Berat Pada Sungai di Indonesia Terhadap Biota Aquatik Amirunnas, Amirunnas; Chairunnisa, Nikitha; Firdus, Firdus; Rizki, Alia; Nasir, Muhammad
Jurnal Akuakultur Sungai dan Danau Vol 10, No 1 (2025): April
Publisher : Universitas Batangahari Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33087/akuakultur.v10i1.255

Abstract

Heavy metals are pollutants that cause detrimental poisoning in various aquatic biota. This article compiles the results of various studies into a review of their sources, distribution, rejection and impact on aquatic biota. Over time, the compilation of organic and inorganic arsenic, Pb, Cd, and Hg detected significantly increased in shellfish in most of the rivers included in this article. From the results, the affected areas and their river biota, a small number of eye health surveys conducted, including possible cures, are presented by discussing the utility of remediation and preventative measures through regulatory changes.
Literatur Review: Studi Kasus Pencemaran Industri Kelapa Sawit di Indonesia Yoeliarniza, Audina; Khairina, Khairina; Firdus, Firdus; Nasir, Muhammad; Rizki, Alia
Jurnal Mekanova : Mekanikal, Inovasi dan Teknologi Vol 11, No 1 (2025): April
Publisher : universitas teuku umar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35308/jmkn.v11i1.12066

Abstract

Abstrak Industri kelapa sawit merupakan sektor strategis yang memberikan kontribusi signifikan terhadap perekonomian Indonesia melalui penciptaan lapangan kerja dan peningkatan pendapatan masyarakat. Namun, ekspansi besar-besaran perkebunan kelapa sawit untuk memenuhi permintaan global telah menimbulkan berbagai permasalahan lingkungan yang serius. Studi ini bertujuan untuk menganalisis jenis pencemaran yang dihasilkan oleh industri kelapa sawit, teknik pengelolaan limbah yang diterapkan, serta efektivitas kebijakan lingkungan dalam mendukung pembangunan berkelanjutan. Metode yang digunakan adalah analisis kualitatif dengan pendekatan 25 studi kasus yang berkaitan dengan Industri kelapa sawit di Indonesia. Penelusuran ini menunjukkan adanya pencemaran air, tanah, dan udara akibat limbah cair seperti Palm Oil Mill Effluent (POME), limbah padat, dan emisi gas hasil pembakaran. Kajian ini membahas berbagai aspek pencemaran yang dihasilkan oleh limbah kelapa sawit, serta solusi berkelanjutan yang dapat diterapkan untuk mengurangi dampak tersebut.Kata kunci— Industri kelapa sawit; pencemaran lingkungan.Abstract The palm oil industry is a strategic sector that contributes significantly to the Indonesian economy through job creation and increasing people's income. However, the massive expansion of palm oil plantations to meet global demand has caused various serious environmental problems. This study aims to analyze the types of pollution produced by the palm oil industry, the waste management techniques applied, and the effectiveness of environmental policies in supporting sustainable development. The method used is a qualitative analysis with an approach of 25 case studies related to the palm oil industry in Indonesia. This investigation shows the existence of water, soil, and air pollution due to liquid waste such as Palm Oil Mill Effluent (POME), solid waste, and gas emissions from combustion. This study discusses various aspects of pollution produced by palm oil waste, as well as sustainable solutions that can be applied to reduce these impacts.Keywords— Palm oil industry; environmental pollution.