Hipertensi masih menjadi salah satu penyakit tidak menular yang menyebabkan masalah kesehatan dunia. Prevalensi hipertensi diprediksi akan terus meningkat setiap tahun. Penderita hipertensi di Indonesia didominasi oleh penduduk berjenis kelamin wanita. Pada wanita diduga salah satu faktor risiko yang bisa menyebabkan kejadian hipertensi adalah penggunaan kontrasepsi hormonal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan penggunaan kontrasepsi hormonal dengan kejadian hipertensi pada wanita usia subur 15-49 tahun. Desain penelitian adalah cross sectional yang menggunakan data Riskesdas 2018. Kelompok terpajan adalah 45.178 responden yang menggunakan kontrasepsi hormonal dan kelompok tidak terpajan adalah 30.845 yang tidak menggunakan kontrasepsi hormonal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara pengguna kontrasepsi hormonal dengan kejadian hipertensi dengan nilai PR=1,05 (CI 95% 1,02-1,07). Terdapat pula hubungan yang signifikan antara pengguna kontrasepsi hormonal dengan kejadian hipertensi setelah mengendalikan umur dan indeks masa tubuh dengan nilai PR=1,10 (1,06– 1,12). Selain itu, pada penelitian ini juga menilai hubungan antara berbagai jenis kontrasepsi hormonal diantaranya kontrasepsi suntikan 3 bulan dengan nilai PR=1,08 (CI 95% 1,05-1,12), kontrasepsi suntikan 1 bulan dengan nilai PR 0,99 (CI 95% 0,93-1,05), kontrasepsi implan PR 0,90 (CI 95% 0,84-0,96) dan kontrasepsi pil PR 1,30 (CI 95% 1,23-1,35). Terdapat hubungan yang signifikan secara statistik antara penggunaan kontrasepsi hormonal dengan kejadian hipertensi pada wanita usia subur 15-49 tahun di Indonesia. Jenis kontrasepsi yang paling mempengaruhi kejadian hipertensi pada wanita usia subur adalah kontrasepsi pil.
Copyrights © 2025