Jurnal Agrisistem
Vol. 21 No. 1 (2025): Jurnal Agrisistem

Kajian Aspek Teknis Pemeliharaan Sapi Aceh di Perkebunan Kelapa Sawit Kecamatan Penanggalan Kota Subulussalam: Study of Technical Aspects of Aceh Cattle Maintenance in Oil Palm Plantations in Penanggalan District, Subulussalam City

KOESMARA, HENDRA (Unknown)
Berutu, Alim (Unknown)
Gaznur, Zikri Maulina (Unknown)
Ammar, Muhammad (Unknown)



Article Info

Publish Date
30 Jun 2025

Abstract

Kota Subulussalam adalah salah satu daerah yang berada di Provinsi Aceh, terbentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2007 sebagai hasil pemekaran dari Kabupaten Aceh Singkil. Kota ini memiliki luas 1.391 km² dengan populasi 93.710 jiwa, terdiri dari lima kecamatan dan 82 gampong (desa). Sapi Aceh merupakan jenis sapi lokal yang banyak dipelihara di Aceh sebagai sumber daging. Secara genetik, sapi Aceh berasal dari persilangan antara sapi zebu dari India dan Bos banteng, dengan kemiripan genetik lebih tinggi terhadap Bos indicus. Sistem pemeliharaannya dibedakan menjadi ekstensif, semi-intensif, dan intensif. Penelitian ini bertujuan mengkaji penerapan aspek teknis pemeliharaan sapi Aceh di Kecamatan Penanggalan, Kota Subulussalam, yang mencakup tujuh desa. Sampel penelitian terdiri dari peternak yang telah beternak selama minimal lima tahun dan memiliki minimal tiga ekor sapi Aceh yang dipelihara di perkebunan kelapa sawit. Metode yang digunakan adalah analisis deskriptif untuk menggambarkan data yang diperoleh dari kuesioner dan tanggapan responden. Data dibandingkan dengan standar “Pedoman Identifikasi Teknis Peternakan” dari Direktorat Jenderal Peternakan Indonesia (2015). Hasil penelitian menunjukkan bahwa aspek pemuliaan dan reproduksi mencapai 59,11%, aspek pakan 29,17%, tata laksana pemeliharaan 45,82%, kesehatan ternak 44,8%, serta kandang dan perlengkapan 75,73%. Secara keseluruhan, penerapan aspek teknis hanya mencapai 47,63%, yang menunjukkan bahwa pemeliharaan sapi Aceh di wilayah tersebut belum sesuai dengan standar yang ditetapkan. Hal ini mengindikasikan perlunya peningkatan dalam berbagai aspek teknis guna mendukung produktivitas dan kesejahteraan ternak. Kota Subulussalam adalah salah satu daerah yang berada di Provinsi Aceh, terbentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2007 sebagai hasil pemekaran dari Kabupaten Aceh Singkil. Kota ini memiliki luas 1.391 km² dengan populasi 93.710 jiwa, terdiri dari lima kecamatan dan 82 gampong (desa). Sapi Aceh merupakan jenis sapi lokal yang banyak dipelihara di Aceh sebagai sumber daging. Secara genetik, sapi Aceh berasal dari persilangan antara sapi zebu dari India dan Bos banteng, dengan kemiripan genetik lebih tinggi terhadap Bos indicus. Sistem pemeliharaannya dibedakan menjadi ekstensif, semi-intensif, dan intensif. Penelitian ini bertujuan mengkaji penerapan aspek teknis pemeliharaan sapi Aceh di Kecamatan Penanggalan, Kota Subulussalam, yang mencakup tujuh desa. Sampel penelitian terdiri dari peternak yang telah beternak selama minimal lima tahun dan memiliki minimal tiga ekor sapi Aceh yang dipelihara di perkebunan kelapa sawit. Metode yang digunakan adalah analisis deskriptif untuk menggambarkan data yang diperoleh dari kuesioner dan tanggapan responden. Data dibandingkan dengan standar “Pedoman Identifikasi Teknis Peternakan” dari Direktorat Jenderal Peternakan Indonesia (2015). Hasil penelitian menunjukkan bahwa aspek pemuliaan dan reproduksi mencapai 59,11%, aspek pakan 29,17%, tata laksana pemeliharaan 45,82%, kesehatan ternak 44,8%, serta kandang dan perlengkapan 75,73%. Secara keseluruhan, penerapan aspek teknis hanya mencapai 47,63%, yang menunjukkan bahwa pemeliharaan sapi Aceh di wilayah tersebut belum sesuai dengan standar yang ditetapkan. Hal ini mengindikasikan perlunya peningkatan dalam berbagai aspek teknis guna mendukung produktivitas dan kesejahteraan ternak.

Copyrights © 2025






Journal Info

Abbrev

J-Agr

Publisher

Subject

Agriculture, Biological Sciences & Forestry

Description

Jurnal Agrisistem merupakan jurnal yang memuat publikasi hasil-hasil penelitian di bidang pertanian secara makro dan peternakan secara mikro. Bidang pertanian meliputi Agronomi, Agroteknologi, Ilmu Tanah, Hortikultura, Hama dan Penyakit, Perkebunan, dan Teknologi Hasil Pertanian. Bidang Peternakan ...