penelitian ini bertujuan untuk mengupas, menganalisis dan mengeksplor pandangan Paulo Freire terkait Pembebeasan Pendidikan yang memiliki agenda besar untuk membangkitakn pemikirian yang tidak kritis akibat pendidikan yang bersifat menindas seperti pendidikan gaya bank yang menjadikan siswa sebagai wadah yang kosong dan hanya diisi oleh guru tanpa memberikan kebebasan siswa untuk kritis dan mengeksplor dunianya, Freire menawarkan gaya pendidikan problem posing education sebagai jawaban. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, khususnya penelitian deskriptif yang berfokus pada analisis. Metode yang digunakan adalah studi kepustakaan, yang meliputi kegiatan membaca, mencatat, dan memahami bahan-bahan penelitian. Teknik pengumpulan data melalui perpustakaan menjadi bagian penting dalam proses ini, di mana peneliti mengumpulkan informasi dari berbagai sumber seperti buku, makalah ilmiah, publikasi, hasil seminar, serta jurnal yang relevan dengan bidang kajiannya. Setelah data terkumpul, langkah selanjutnya adalah melakukan analisis menggunakan metodologi yang telah ditetapkan. Makna pembebasan dalam perspektif Paulo Freire sangat relevan dengan situasi terkini di Indonesia, terutama dalam konteks pendidikan dan kesadaran sosial. Freire memandang pembebasan sebagai proses kesadaran kritis yang memungkinkan individu dan masyarakat mengenali kondisi penindasan dan ketidakadilan yang dialami, lalu berupaya mengubahnya secara aktif. Pembebasan menurut Freire menuntut pendidikan yang tidak hanya mentransfer pengetahuan secara pasif, tetapi mendorong dialog, partisipasi aktif, dan pemberdayaan peserta didik agar mampu mengkritisi realitas sosial mereka dan berperan dalam perubahan. Terdapat titik temu di sini antara pembebasan Islam dan pembebasan yang dipromosikan Friere. Karena pesan emansipasi adalah pesan utama Islam. Akan tetapi, proses pembebasan itu sendiri harus demokratis dan dialogis. Menjadikan rakyat sebagai topik pembebasan, bukan objek, adalah cara pembebasan dicapai. Oleh karena itu, Friere mengusulkan pendekatan dan sistem pendidikan yang melepaskan diri dari masyarakat yang bersifat linguistik, mekanis, dan dangkal.
Copyrights © 2025