cover
Contact Name
Khairuddin
Contact Email
khairuddinazka15@gmail.com
Phone
+6282286180987
Journal Mail Official
abdurraufeducationislamicstudi@gmail.com
Editorial Address
Tanah Bara Kecamatan Gunung Meriah Kabupaten Aceh Singkil, Provinsi Aceh, Indonesia
Location
Kab. aceh singkil,
Aceh
INDONESIA
Abdurrauf Journal of Education and Islamic Studies
ISSN : 30894085     EISSN : 30897610     DOI : 10.70742
Abdurrauf Journal of Education and Islamic Studies adalah jurnal double-blind peer-review yang diterbitkan oleh Yayasan Abdurrauf Cendekia Nusantara, Indonesia. Jurnal ini menerbitkan artikel penelitian tentang Pendidikan dan Studi Islam (Lihat Fokus dan Cakupan ) . Artikel jurnal ini diterbitkan tiga kali setahun, yaitu Januari, Mei dan September. Setiap edisi memiliki 6 artikel baik pada artikel konseptual dan artikel penelitian. Diterbitkan dalam Bahasa Indonesia, dan Bahasa Inggris. Jurnal ini pertama kali terbit pada tahun 2024 dengan versi cetak ( Print ISSN 3089-4085) , kemudian pada tahun 2025 terbit versi daring ( Online ISSN 3089-7610) dari terbitan Vol 1 No. 2. Jurnal ini telah terdaftar di CrossRef. Semua artikel yang diterbitkan memiliki nomor DOI. Jurnal ini juga terindeks oleh Garuda, Moraref, BASE, dan masih banyak lagi pengindeksan lainnya.
Articles 14 Documents
Analisis Peran Good Corporate Governance Dalam Perbankan Syariah Nirwati Ningsih; Nurfaikatunnisa Nurfaikatunnisa; Juwita Sintya Bella; St. Khadijah Wahid
Abdurrauf Journal of Education and Islamic Studies Vol. 1 No. 2 (2025): Abdurrauf Journal of Education and Islamic Studies
Publisher : Yayasan Abdurrauf Cendekia Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70742/arjeis.v1i2.126

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peran good corporate governance dalam perbankan syariah. Metode Penelitian ini menggunakan studi kepustakaan yang bertujuan untuk menganalisis dampak penerapan Good Corporate Governance (GCG) terhadap industri perbankan syariah di Indonesia. Analisis ini didasarkan pada kajian beberapa artikel terkait yang relevan dengan topik penelitian.Berdasarkan kajian literatur mengenai pengaruh tata kelola perusahaan (GCG) yang membahas bagaimana industri perbankan syariah dipengaruhi oleh manajemen perusahaan yang baik. Menurut penelitian ini, transparansi dan akuntabilitas sangat penting dalam perbankan syariah, di mana GCG, sebagai konsep relatif baru, berperan krusial dalam membangun kepercayaan dan mitigasi risiko.Prinsip-prinsip GCG transparansi, akuntabilitas, tanggung jawab, independensi, keadilan, dan kesetaraan jika diterapkan dengan menjunjung tinggi keadilan, kejujuran, dan tanggung jawab,mampu meningkatkan transparansi dan akuntabilitas. Melalui kepemimpinan yang berkomitmen dan pengawasan eksternal, GCG yang efektif diharapkan dapat memperkuat reputasi bank syariah dan mendukung pertumbuhan dan keberlanjutan ekonomi.
Strategi Holistik Guru Paud Dalam Membentuk Karakter Religius Anak Sejak Dini Murniati Murniati
Abdurrauf Journal of Education and Islamic Studies Vol. 1 No. 2 (2025): Abdurrauf Journal of Education and Islamic Studies
Publisher : Yayasan Abdurrauf Cendekia Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70742/arjeis.v1i2.127

Abstract

This study discusses the holistic strategies implemented by Early Childhood Education (PAUD) teachers in shaping children's religious character from an early age. The issue underlying this study is the low internalization of religious values in early childhood due to a lack of integrated approaches in the learning process. The purpose of this study is to explore the holistic strategies applied by teachers in instilling religious character in young children, encompassing cognitive, affective, and psychomotor aspects in an integrated manner. The method used in this study is a qualitative approach with a case study design. Data collection was conducted through observation, in-depth interviews, and documentation in several PAUD institutions in a specific area. The obtained data were analyzed using thematic analysis techniques. The results of the study show that PAUD teachers implement holistic strategies by integrating daily worship routines, using storytelling methods with exemplary tales, religious value-based play activities, and collaborating with parents in character formation. The discussion reveals that consistent implementation of holistic strategies can enhance children's understanding of religious values, such as honesty, gratitude, and empathy. This study concludes that the implementation of holistic strategies by PAUD teachers significantly contributes to shaping children's religious character from an early age. The implications of these findings encourage intensive training for teachers and strengthened collaboration with families to create a learning environment that optimally supports the development of children's religious character. [Penelitian ini membahas strategi holistik yang diterapkan oleh guru Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dalam membentuk karakter religius anak sejak dini. Permasalahan yang mendasari kajian ini adalah rendahnya internalisasi nilai-nilai religius pada anak usia dini akibat kurangnya pendekatan terintegrasi dalam proses pembelajaran. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengeksplorasi strategi holistik yang diterapkan guru dalam menanamkan karakter religius pada anak usia dini, mencakup aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik secara terpadu. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan desain studi kasus. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara mendalam, dan dokumentasi pada beberapa lembaga PAUD di wilayah tertentu. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan teknik analisis tematik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa guru PAUD mengimplementasikan strategi holistik dengan mengintegrasikan pembiasaan ibadah harian, penggunaan metode bercerita dengan kisah teladan, aktivitas bermain berbasis nilai-nilai agama, serta kolaborasi dengan orang tua dalam pembentukan karakter anak. Pembahasan mengungkap bahwa penerapan strategi holistik yang konsisten mampu meningkatkan pemahaman anak terhadap nilai-nilai religius, seperti kejujuran, rasa syukur, dan empati. Penelitian ini menyimpulkan bahwa penerapan strategi holistik oleh guru PAUD berkontribusi signifikan dalam membentuk karakter religius anak sejak dini. Implikasi dari hasil penelitian ini mendorong adanya pelatihan intensif bagi guru serta penguatan kolaborasi dengan keluarga untuk menciptakan lingkungan belajar yang mendukung pembentukan karakter religius secara optimal].
Efektivitas Metode Pembelajaran Aktif dalam Pendidikan Islam: Tinjauan Literatur Nurhikmah Nurhikmah
Abdurrauf Journal of Education and Islamic Studies Vol. 1 No. 2 (2025): Abdurrauf Journal of Education and Islamic Studies
Publisher : Yayasan Abdurrauf Cendekia Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70742/arjeis.v1i2.131

Abstract

This study aims to analyze the effectiveness of active learning methods in the context of Islamic education through an existing literature review. Active learning is an approach that emphasizes students' active involvement in the learning process, including discussions, experiments, and observations. Through a review of various relevant studies, it was found that this method can deepen students' understanding of Islamic religious material and also develop critical, social, and moral thinking skills. However, the implementation of this method in the field faces several challenges, such as limitations in facilities and time, which need to be addressed through more intensive training for educators. The results of this study suggest that active learning can be an effective alternative to enhance the quality of Islamic education at various educational levels [Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efektivitas metode pembelajaran aktif dalam konteks pendidikan Islam melalui kajian literatur yang ada. Pembelajaran aktif merupakan pendekatan yang menekankan pada keterlibatan aktif siswa dalam proses belajar, yang meliputi diskusi, eksperimen, dan observasi. Melalui tinjauan terhadap berbagai penelitian yang relevan, ditemukan bahwa metode ini dapat meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi agama Islam secara mendalam, serta mengembangkan keterampilan berpikir kritis, sosial, dan moral. Namun, penerapan metode ini di lapangan menghadapi beberapa tantangan, seperti keterbatasan fasilitas dan waktu, yang perlu diatasi dengan pelatihan yang lebih intensif bagi pendidik. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pembelajaran aktif dapat menjadi alternatif yang efektif untuk meningkatkan kualitas pendidikan Islam di berbagai tingkat pendidikan].
Analisis Kemampuan Peserta Didik MIN 2 Bima Dalam Menyelesaikan Soal Host Pada Materi Pecahan Nur Indah Purnamasari; San’ah San’ah; Andi Ika Prasasti; Nurhikmah Nurhikmah
Abdurrauf Journal of Education and Islamic Studies Vol. 1 No. 2 (2025): Abdurrauf Journal of Education and Islamic Studies
Publisher : Yayasan Abdurrauf Cendekia Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70742/arjeis.v1i2.132

Abstract

This study aims to describe students' abilities in solving HOTS (Higher-Order Thinking Skills) questions on the topic of fractions. The research method used is qualitative, with the research subjects being fifth-grade students (class Va) at MIN 2 Bima, Lambu District, Bima Regency. The instruments used include written tests and interviews. The study results indicate that the most common errors made by students are related to the sub-topic of fraction properties. Students were unable to explain the properties of fractions, and some were still unable to correctly solve HOTS questions. The main factor causing students' inability to describe and solve HOTS questions is a lack of understanding of the basic concepts of fractions [Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal HOST pada materi pecahan. Metode peneliti yang digunakan adalah kualitatif dengan subjek penelitian siswa kelas V di MIN 2 Bima, Kecematan Lambu, Kabupaten Bima. Instrument yang digunakan adalah tes tertulis, dan wawancara. Hasil penelitian yang menunjukkan adalah kesalahan siswa yang paling banyak yaitu pada sub materi dari sifat-sifat pecahan dan belum mampu menjabarkan sifat-sifat dari pecahan serta Sebagian siswa belum mampu menyelesaikan soal HOST dengan benar. Faktor penyebab utama dari ketidak mampuan siswa mendeskripsikan serta menyelesaikan soal HOST adalah kurangnya pemahaman tentang konsep dasar dari materi pecahan]
Sengketa Perbankan Syariah : Inovasi Dan Tantangan Nurfadillah Nurfadillah; Ainun Nabila; Risnah Risnah; St. Khadijah Wahid
Abdurrauf Journal of Education and Islamic Studies Vol. 1 No. 2 (2025): Abdurrauf Journal of Education and Islamic Studies
Publisher : Yayasan Abdurrauf Cendekia Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70742/arjeis.v1i2.133

Abstract

Disputes in Islamic banking are becoming an increasingly important topic in line with the rapid growth of the Islamic financial sector in various countries, including Indonesia. banking system based on sharia principles, which prohibits usury and prioritizes justice and openness, sharia banking faces several challenges in resolving conflicts. This article reviews innovations and challenges in handling conflicts in Islamic banking, with an emphasis on regulations, resolution mechanisms, and their impact on the continuity of the Islamic financial sector. Innovations in handling conflicts in sharia banking include the establishment of sharia-based arbitration institutions, the application of digital technology such as blockchain to increase contract transparency, as well as hybrid methods that combine litigation and non-litigation processes. In Indonesia, for example, the National Sharia Arbitration Board (BASYARNAS) has an important function as an alternative forum for resolving disputes. In addition, advances in regulations, such as Law no. 21 of 2008 concerning Sharia Banking, provides a clearer legal framework to regulate various operational aspects and dispute resolution. However, the biggest challenges faced are the parties' low understanding of sharia principles, the lack of skilled human resources in the fields of sharia law and finance, and the possibility of jurisdictional conflicts between religious courts and general courts. In addition, differences in the interpretation of sharia contracts are often the root of the problem, requiring a specific approach to be in line with maqashid sharia (the goals of sharia). This article also emphasizes the importance of technology in increasing justice and efficiency in conflict resolution. For example, implementing blockchain-based smart contracts can reduce conflict by guaranteeing that agreements are automatically executed according to agreed terms. On the other hand, digitalization also brings new challenges, such as data security and trust in the technology applied. Through an examination of these innovations and challenges, this article reveals the importance of collaboration between government, Islamic financial institutions, and society to build an ecosystem that supports fair and efficient conflict resolution. For the future, strengthening regulations, increasing human resource capacity, and applying the latest technology will be the main factors in overcoming problems and encouraging the sustainability of sharia banking amidst global change. [Sengketa dalam perbankan syariah menjadi topik yang semakin penting seiring dengan pertumbuhan cepat sektor keuangan syariah di berbagai negara, termasuk Indonesia. Sebagai sistem perbankan yang berlandaskan prinsip syariah, yang melarang riba dan mengutamakan keadilan serta keterbukaan, perbankan syariah menghadapi beberapa tantangan dalam penyelesaian konflik. Artikel ini mengulas inovasi serta tantangan dalam menangani konflik di perbankan syariah, dengan penekanan pada regulasi, mekanisme penyelesaian, dan dampaknya terhadap kelangsungan sektor keuangan syariah. Inovasi dalam menangani konflik di perbankan syariah termasuk pembentukan lembaga arbitrase berbasis syariah, penerapan teknologi digital seperti blockchain untuk meningkatkan transparansi kontrak, serta metode hibrida yang menggabungkan proses litigasi dan non-litigasi. Di Indonesia, sebagai contoh, Badan Arbitrase Syariah Nasional (BASYARNAS) telah berfungsi penting sebagai forum alternatif dalam penyelesaian sengketa. Selain itu, kemajuan dalam regulasi, seperti Undang-Undang No. 21 Tahun 2008 mengenai Perbankan Syariah, memberikan kerangka hukum yang lebih jelas untuk mengatur berbagai aspek operasional dan penyelesaian sengketa. Namun, tantangan terbesar yang dihadapi adalah rendahnya pemahaman para pihak mengenai prinsip-prinsip syariah, kekurangan sumber daya manusia yang terampil dalam bidang hukum dan keuangan syariah, serta kemungkinan munculnya konflik jurisdiksi antara pengadilan agama dan pengadilan umum. Selain itu, perbedaan dalam penafsiran kontrak-kontrak syariah sering kali menjadi akar masalah, yang memerlukan pendekatan spesifik agar sejalan dengan maqashid syariah (tujuan syariah). Tulisan ini juga menekankan pentingnya teknologi dalam meningkatkan keadilan dan efisiensi dalam penyelesaian konflik. Contohnya, penerapan kontrak pintar berbasis blockchain dapat mengurangi konflik dengan menjamin bahwa kesepakatan dilaksanakan secara otomatis sesuai dengan ketentuan yang telah disepakati. Di sisi lain, digitalisasi juga membawa tantangan baru, seperti keamanan data dan kepercayaan pada teknologi yang diterapkan. Melalui pemeriksaan terhadap inovasi dan tantangan tersebut, artikel ini mengungkapkan pentingnya kerja sama antara pemerintah, lembaga keuangan syariah, dan masyarakat untuk membangun ekosistem yang mendukung penyelesaian konflik secara adil dan efisien. Untuk masa depan, penguatan regulasi, peningkatan kapasitas sumber daya manusia, dan penerapan teknologi mutakhir menjadi faktor utama dalam mengatasi masalah dan mendorong keberlanjutan perbankan syariah di tengah perubahan global].
Upaya Peningkatan Hafalan Bahasa Arab Dengan Metode Mufradat Subuh Bagi Santriwati Pondok Pesantren Babussalam Susanti, Evi
Abdurrauf Journal of Education and Islamic Studies Vol. 1 No. 3 (2025): Abdurrauf Journal of Education and Islamic Studies
Publisher : Yayasan Abdurrauf Cendekia Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70742/arjeis.v1i3.157

Abstract

The process of mastering Arabic memorization with the dawn mufradat method for students at the Babussalam Batu Korong Islamic Boarding School is still not effective. Various efforts made by Ustadzah to improve the memorization of Arabic for students continue to be made, but not a few students find it difficult to memorize Arabic vocabulary so that various methods are needed to improve the memorization of Arabic for students. Arabic memorization is one of the processes of storing various Arabic vocabulary in memory and can be repeated without looking at the notes. While the subuh mufradat method is one of the methods used in the process of memorizing Arabic vocabulary and the process is carried out after the dawn prayer. This study uses a descriptive qualitative research method, the data collection used is observation, interviews, and documentation. The result of this study is that the application of the dawn mufradat method is fairly effective, this is evidenced by the improvement of the memorization ability of students from pre-cycle to cycle II. In the pre-cycle, the percentage of the average score of the students was 63, in the first cycle the percentage of the average score was 72, while in the second cycle it increased to 80. So the researcher draws the conclusion that this study can be said to be successful. [Proses penguasaan hafalan bahasa arab dengan metode mufradat subuh bagi santriwati di pondok pesantren babussalam batu korong masih kurang efektif. Berbagai upaya dilakukan Ustadzah untuk meningkatkan hafalan Bahasa Arab santriwati terus dilakukan, namun tak sedikit santriwati yang merasa kesulitan dalam menghafal kosakata Bahasa Arab sehingga diperlukan berbagai metode untuk meningkatkan hafalan Bahasa Arab santriwati. Hafalan bahasa arab adalah salah satu proses menyimpanan berbagai kosa kata yang berbahasa arab dalam ingatan dan dapat diulang kembali tanpa melihat catatan. Sedangkan metode mufradat subuh adalah salah satu cara yang digunakan dalam proses menghafal kosa kata bahasa arab serta proses tersebut dilaksanakan sesudah shalat subuh. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif, pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian ini adalah penerapan metode mufradat subuh sudah terbilang efektif, hal ini dibuktikan dengan diperoleh peningkatan kemampuan menghafal santriwati dari pra siklus sampai ke siklus II. Dalam pra siklus, persentase nilai rata-rata santriwati adalah 63, pada siklus I persentase nilai rata-rata adalah 72, sedangkan pada siklus II meningkat menjadi 80. Sehingga peneliti menarik kesimpulan bahwa penelitian ini dapat dikatakan berhasil].
Pemikiran Kontemporer dalam Studi Islam: Nurcholis Madjid dan Fouad Zakaria Sabani, Rizki Fathul Anwar
Abdurrauf Journal of Education and Islamic Studies Vol. 1 No. 3 (2025): Abdurrauf Journal of Education and Islamic Studies
Publisher : Yayasan Abdurrauf Cendekia Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70742/arjeis.v1i3.219

Abstract

This article explores the thoughts of two contemporary Muslim thinkers, Nurcholis Madjid from Indonesia and Fouad Zakaria from Egypt, regarding secularism as an ongoing issue within modern Islamic discourse. The main problem addressed is how both thinkers conceptualize and interpret secularism in the context of their respective religious and national frameworks. This study aims to compare Madjid’s and Zakaria’s intellectual approaches in interpreting the relationship between religion and the state. The research employs a qualitative method using library research, with primary and secondary data analyzed through descriptive-critical interpretation. The findings indicate that Madjid promotes Islamic reform in Indonesia by positioning secularism contextually, without fully separating religion and the state. Zakaria, on the other hand, develops secularist ideas in the Egyptian context to preserve religious rationality amid political and social complexity. Both thinkers challenge the narrowed interpretation of secularism, often misunderstood by Islamist groups as a form of apostasy Abstrak:  Artikel ini membahas pemikiran dua tokoh Muslim kontemporer, Nurcholis Madjid dari Indonesia dan Fouad Zakaria dari Mesir, dalam memandang sekularisme sebagai isu yang terus berkembang dalam diskursus keislaman modern. Permasalahan utama dalam penelitian ini adalah bagaimana kedua tokoh tersebut memahami dan memaknai konsep sekularisme dalam konteks keislaman dan kebangsaan yang berbeda. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan pendekatan intelektual Madjid dan Zakaria dalam menafsirkan hubungan antara agama dan negara. Metode yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan studi pustaka (library research), menggunakan data primer dan sekunder yang dianalisis secara deskriptif-kritis. Temuan penelitian menunjukkan bahwa Madjid berupaya menawarkan pembaruan pemikiran Islam di Indonesia dengan mendudukkan sekularisme secara kontekstual, tanpa memisahkan sepenuhnya antara agama dan negara. Sementara itu, Zakaria mengembangkan gagasan sekularisme dalam konteks Mesir sebagai upaya mempertahankan rasionalitas agama di tengah kompleksitas politik dan sosial. Keduanya sama-sama mengkritisi penyempitan makna sekularisme yang cenderung disalahpahami oleh kelompok Islamis sebagai bentuk kekufuran. Kata kunci: Nurcholis Madjid, Fouad Zakaria, sekularisme
Pendidikan Pembebasan Perspektif Paulo Freire Norvaizi, Ikhrom; Anggita, Lonie; Sulistri
Abdurrauf Journal of Education and Islamic Studies Vol. 1 No. 3 (2025): Abdurrauf Journal of Education and Islamic Studies
Publisher : Yayasan Abdurrauf Cendekia Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70742/arjeis.v1i3.225

Abstract

penelitian ini bertujuan untuk mengupas, menganalisis dan mengeksplor pandangan Paulo Freire terkait Pembebeasan Pendidikan yang memiliki agenda besar untuk membangkitakn pemikirian yang tidak kritis akibat pendidikan yang bersifat menindas seperti pendidikan gaya bank yang menjadikan siswa sebagai wadah yang kosong dan hanya diisi oleh guru tanpa memberikan kebebasan siswa untuk kritis dan mengeksplor dunianya, Freire menawarkan gaya pendidikan problem posing education sebagai jawaban. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, khususnya penelitian deskriptif yang berfokus pada analisis. Metode yang digunakan adalah studi kepustakaan, yang meliputi kegiatan membaca, mencatat, dan memahami bahan-bahan penelitian. Teknik pengumpulan data melalui perpustakaan menjadi bagian penting dalam proses ini, di mana peneliti mengumpulkan informasi dari berbagai sumber seperti buku, makalah ilmiah, publikasi, hasil seminar, serta jurnal yang relevan dengan bidang kajiannya. Setelah data terkumpul, langkah selanjutnya adalah melakukan analisis menggunakan metodologi yang telah ditetapkan. Makna pembebasan dalam perspektif Paulo Freire sangat relevan dengan situasi terkini di Indonesia, terutama dalam konteks pendidikan dan kesadaran sosial. Freire memandang pembebasan sebagai proses kesadaran kritis yang memungkinkan individu dan masyarakat mengenali kondisi penindasan dan ketidakadilan yang dialami, lalu berupaya mengubahnya secara aktif. Pembebasan menurut Freire menuntut pendidikan yang tidak hanya mentransfer pengetahuan secara pasif, tetapi mendorong dialog, partisipasi aktif, dan pemberdayaan peserta didik agar mampu mengkritisi realitas sosial mereka dan berperan dalam perubahan. Terdapat titik temu di sini antara pembebasan Islam dan pembebasan yang dipromosikan Friere. Karena pesan emansipasi adalah pesan utama Islam. Akan tetapi, proses pembebasan itu sendiri harus demokratis dan dialogis. Menjadikan rakyat sebagai topik pembebasan, bukan objek, adalah cara pembebasan dicapai. Oleh karena itu, Friere mengusulkan pendekatan dan sistem pendidikan yang melepaskan diri dari masyarakat yang bersifat linguistik, mekanis, dan dangkal.
Implementation of Academic Supervision in Elementary Schools Kapoh, Defnny C.; Sumual, Tinneke E. M.; Sumual, Shelty D. M.
Abdurrauf Journal of Education and Islamic Studies Vol. 1 No. 3 (2025): Abdurrauf Journal of Education and Islamic Studies
Publisher : Yayasan Abdurrauf Cendekia Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70742/arjeis.v1i3.251

Abstract

This study aims to determine and analyze: (a) Academic Supervision Planning by the principal of Alexa Lotta Elementary School. (b) Implementation of academic supervision in the process at Alexa Lotta Elementary School. (c) Follow-up of Academic Supervision results at Alexa Lotta Elementary School. (d) Evaluation of Academic Supervision at Alexa Lotta Elementary School. The method used in this study is a descriptive qualitative research method. The data collection and recording procedures are carried out through the stages; (1) orientation stage, (2) exploration stage, (3) member check stage. The data collection techniques used are: observation, documentation and interviews. The main instrument in this study is the researcher himself who is equipped with interview guidelines, a camera, a mobile phone, and field notes. The data obtained are then read, studied, reviewed and analyzed then with the following steps: (1) data reduction, (2) data presentation, (3) drawing conclusions. Based on the results of data analysis, the following conclusions were obtained: (1) Supervision always begins with providing information to teachers and the Principal conveying the things to be supervised including supervision techniques (2) Supervision is carried out directly when teachers are teaching. In the implementation of supervision, the principal provides direction/input related to effective learning activities (3) and the principal evaluates whether the implementation of supervision is in accordance with the planning that has been prepared. (4) Follow-up to supervision activities where teachers always improve inappropriate teaching methods. Teachers are required to complete any deficiencies found during supervision such as administration in teaching and learning activities.
Teacher Professional Development Management at Vocational High School Sumilat, Meiny C.; Lengkong, Jeffry SJ; Mongdong, Romi J.
Abdurrauf Journal of Education and Islamic Studies Vol. 1 No. 3 (2025): Abdurrauf Journal of Education and Islamic Studies
Publisher : Yayasan Abdurrauf Cendekia Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70742/arjeis.v1i3.257

Abstract

This study aims to describe and analyze: (1) Planning, (2) Organizing, (3) Actuating, (4) Controlling. This type of research is conducted using a qualitative approach with phenomenological theory and data collection techniques used are observation, interviews and documentation. Data analysis uses the Triangulation method. The results of this study explain that: (1) Planning management of teacher professional development planning at State Vocational High School 1 Ratahan can go through several stages, including: preparation of planning designed with reference to the school's education report, preparation of teacher development training programs to participate in training, workshops/seminars, IHT, MGMP, teacher internships, comparative studies in teacher professional development, allocating a special budget for teacher professional development each year, annual work plan preparation techniques to ensure that educational goals can be achieved effectively and efficiently provide quality education and in accordance with expectations; (2) Organizing management of the organization of teacher professional development at State Vocational High School 1 Ratahan by the principal can go through several stages, including: structuring the organizational structure into the school organizational structure, dividing teacher tasks so that they are directed in carrying out tasks, coordinating through teacher council meetings and work teams to support teacher professional development activities; (3) Actuating of teacher professional development at State Vocational High School 1 Ratahan can go through several stages, including: utilization of documents based on regulations of the Ministry of Education and government regulations, implementing training activities, workshops/seminars, IHT, MGMP, teacher internships, comparative studies, implementation of activities carried out in stages and periodically according to the established plan, involvement of supervisors, principals, vice principals, heads of expertise programs, and teacher representatives. utilization of adequate facilities as a means for teachers to seek information in teacher professional development; (4) Controlling supervision of teacher professional development at State Vocational High School 1 Ratahan by the principal can go through several stages, including: monitoring and supervision of development carried out directly and periodically, performance evaluation to assess the abilities and skills and effectiveness of teachers in teacher professional development.

Page 1 of 2 | Total Record : 14