Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh penerapan Pembelajaran Berbasis Proyek dalam Profil Pelajar Pancasila terhadap kemandirian dan kemampuan komunikasi peserta didik tunarungu di SLBN 2 Jakarta. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan wawancara semi-terstruktur dan observasi. Data dikumpulkan dari wawancara dengan kepala sekolah, guru, peserta didik tunarungu, dan orang tua, serta observasi kegiatan pembelajaran peserta didik tunarungu. Hasil penelitian mengindikasikan bahwa penerapan PBP dalam P5 meningkatkan kemandirian peserta didik, meskipun masih terdapat peserta didik yang mengalami kesulitan dalam mengikuti pembelajaran. Guru di tingkat SD, SMP, dan SMA menerapkan P5 dengan struktur yang konsisten dan menyesuaikan proyek sesuai dengan tahap perkembangan peserta didik. Kesulitan utama yang dihadapi peserta didik adalah masalah komunikasi bahasa yang menjadi penghalang dalam pemahaman pembelajaran, baik secara verbal maupun bahasa isyarat. Untuk mengatasi hal ini, guru menerapkan pendekatan komunikasi total yang menggabungkan komunikasi verbal dan non-verbal. Pembelajaran berbasis proyek dalam P5 sangat bergantung pada partisipasi aktif peserta didik, orang tua, pendidik, dan pihak sekolah. Penelitian ini menemukan bahwa optimalisasi kemampuan komunikasi dan bahasa peserta didik tunarungu berpengaruh terhadap pelaksanaan PBP dalam P5, yang pada gilirannya memengaruhi kemandirian dan kemampuan komunikasi peserta didik tunarungu. Penguasaan bahasa yang dimiliki peserta didik tunarungu berdampak signifikan terhadap pemahaman materi pembelajaran.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2025