Abstrak Kegiatan PKM internasional antara Indonesia dan Malaysia bertujuan membentuk blockchain bagian dari teknologi terdesentralisasi yang menarik pengembangan solusi technopreneurial di berbagai sektor, termasuk di Indonesia dan Malaysia. Kegiatan ini berfokus pada potensi aplikasi blockchain dalam memperkuat ekosistem inovasi dan kewirausahaan teknologi kedua negara tersebut. Tujuan utama dari Program pengabdian kepada masyarakat (PKM untuk mengeksplorasi dan membandingkan peluang blockchain sebagai fondasi bisnis digital yang lebih transparan, efisien, dan aman. Kegiatan dilakukan terhadap beberapa sektor potensial, seperti fintech, logistik, dan pendidikan. Hasil pengabdian kepada masyarakat menunjukkan bahwa meskipun Indonesia dan Malaysia menghadapi tantangan yang serupa, seperti regulasi yang belum mapan dan resistensi terhadap adopsi teknologi baru, keduanya memiliki kekuatan unik. Indonesia unggul dalam potensi pasar domestik yang besar, sementara Malaysia lebih maju dalam hal infrastruktur teknologi dan regulasi blockchain. PKM ini merekomendasikan kolaborasi antara pelaku usaha dan pemerintah dari kedua negara untuk mempercepat adopsi blockchain melalui pertukaran pengetahuan dan pengembangan kebijakan yang pro-aktif. Program pengabdian kepada masyarakat guna menciptakan ekosistem yang mendukung, mahasiswa, dosen antar negara untuk mengembangkan inovasi dengan mendorong technopreneur muda dalam pengembangan solusi blockchain. Kata Kunci: blockchain; technopreneurship; inovasi; ; ekosistem digital; pertukaran pengetahuan. Abstract The international PKM activity between Indonesia and Malaysia aims to form blockchain as part of a decentralized technology that attracts the development of technopreneurial solutions in various sectors, including in Indonesia and Malaysia. This activity focuses on the potential of blockchain applications in strengthening the innovation and technology entrepreneurship ecosystem of the two countries. The main objective of the Community Service Program (PKM) is to explore and compare blockchain opportunities as a foundation for a more transparent, efficient, and secure digital business. Activities are carried out in several potential sectors, such as fintech, logistics, and education. The results of community service show that although Indonesia and Malaysia face similar challenges, such as undeveloped regulations and resistance to the adoption of new technologies, both have unique strengths. Indonesia excels in its large domestic market potential, while Malaysia is more advanced in terms of technology infrastructure and blockchain regulations. This PKM recommends collaboration between business actors and governments from both countries to accelerate blockchain adoption through knowledge exchange and proactive policy development. The community service program aims to create a supportive ecosystem, students, lecturers between countries to develop innovation by encouraging young technopreneurs in developing blockchain solutions. Keywords: blockchain; technopreneurship; innovation; ; digital ecosystem; knowledge exchange
Copyrights © 2025